DECEMBER 9, 2022
Kesehatan

Anindhita: Vaksinasi HPV Perlu Diberikan Sedini Mungkin untuk Cegah Kanker Serviks

image
Petugas kesehatan bersiap menyuntikkan vaksin Human Papilloma Virus atau vaksinasi HPV) kepada siswi sekolah dasar dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional 2023 di Kementerian Kesehatan, Jakarta, Kamis, 16 November 2023. Kemenkes memvaksin 200 anak perempuan yang duduk di kelas 5 dan 6 SD, anak penyandang disabilitas dan anak jalanan yang tidak sekolah untuk mengantisipasi penyakit menular seksual dan menjadi penyebab utama dari penyakit kanker serviks. ANTARA FOTO/Hreeloita Dharma Shanti/wpa/aww. (ANTARA FOTO/HREELOITA DHARMA SHANTI)

ORBITINDONESIA.COM - Vaksinasi HPV perlu diberikan kepada anak perempuan sedini mungkin, guna mencegah kanker serviks. Hal itu diungkapkan dokter dari RS Persahabatan, Anindhita.

"Dari penelitian yang sudah dikerjakan memang angka efektifnya di atas 90 persen. Untuk di negara-negara yang sudah digalakkan vaksinasi HPV ya," ujar Anindhita, dalam acara “Cegah Kanker Serviks dengan Vaksinasi HPV” yang disiarkan Kementerian Kesehatan di Jakarta, Selasa, 13 Februari 2024.

Anindhita mengatakan, dalam evaluasi yang dilaksanakan 12 tahun setelah warga negara-negara tersebut menerima vaksin, ditemukan bahwa angka kanker serviks di negara-negara yang menggalakkan vaksinasi HPV tersebut kecil.

Baca Juga: Komisi IX DPR Minta Kemenkes Sosialisasikan Vaksin Berbayar COVID-19

Negara-negara tersebut, di antaranya berada di Eropa, seperti Swiss. Selain itu, Australia dan Selandia Baru.

Aninditha menyatakan, saat ini di Indonesia program vaksinasi HPV tersebut diberikan pada siswi kelas 5 dan 6 SD atau yang berusia 13 tahun.

"Karena, kalau untuk usia 13 tahun hanya perlu diberikan dua kali dengan jarak satu tahun. Jadi, tanpa harus skrining, karena anggapannya belum ada kontak seksual," ujarnya.

Baca Juga: Perjuangkan Aspirasi Konstituen, Anggota DPRD DKI Suhud Alynudin tidak Setuju Vaksin COVID19 Berbayar

Sedangkan untuk yang berusia di atas 13 tahun, katanya, dosisnya diberikan tiga kali.

Menurutnya, vaksin tersebut harus diberikan sesegera mungkin. Apabila sudah dewasa, semisal sudah kuliah, masih dapat mengambil vaksinnya, namun harus lebih sering dengan interval yang lebih singkat.

"Ya, misalnya sekarang. Karena dia ada tiga kali kan suntikannya sekarang, dua bulan dari sekarang, kemudian enam bulan dari sekarang. Jadi, yang pertama atau kedua jaraknya 2 bulan, yang kedua jaraknya sekitar 4 bulan." katanya.

Baca Juga: Demi Mencegah Merebaknya DBD di Kalangan Anak dan Dewasa, Efektivitas Vaksin Dengue Dibahas

Anindhita menjelaskan, vaksin itu juga boleh diambil oleh yang sudah menikah, namun disarankan untuk melakukan skrining sebelum mengambilnya. Dia menjelaskan, vaksin tersebut efektif untuk usia hingga 40 tahunan.

Setelah vaksin, ujarnya, masih perlu dilakukan langkah-langkah kontrol, seperti pap smear dan pemeriksaan virus HPV.

"Jadi, jangan sudah vaksin ya udah. Sudah nggak pernah skrining, nggak pernah ngapain-ngapain lagi. Saya sudah sampaikan bahwa jenis virus HPV ini ada ratusan, proteksi kita baru untuk sembilan jenis," ucapnya. ***

Sumber: Antara

Berita Terkait