DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Kemenkes, Kasus Gagal Ginjal Akut Bukan Karena Covid19, Vaksinasi dan Imunisasi Rutin

image
Ilustrasi, Kementerian Kesehatan tegaskan bahwa penyebab gangguan ginjal akut (acute kidney injury/AKI) mengarah kepada intoksikasi (keracunan) cemaran etilen glikol.

 

ORBITINDONESIA – Kementerian Kesehatan tegaskan bahwa penyebab gangguan ginjal akut (acute kidney injury/AKI) mengarah kepada intoksikasi (keracunan) cemaran etilen glikol.


Hal ini disampaikan oleh Jubir Kemenkes Mohammad Syahril pastikan penyebab gangguan ginjal akut yang menyerang anak-anak bukan berasal dari ruang lingkup Covid 19 baik infeksi virus maupun efek dari vaksin Covid 19.

“Kasus gagal ginjal akut ini bukan disebabkan oleh Covid 19, vaksinasi Covid 19 atau imunisasi rutin. Diduga akibat adanya cemaran senyawa kimia pada obat tertentu yang saat ni sebagian sudah terindentifikasi,” kata Mohammad Syahril.

Baca Juga: BPJS Kesehatan Tanggung Biaya Pasien Gagal Ginjal Akut

Syahril mengatakan , konklusi itu muncul setelah Kemenkes melakukan serangkaian penyelidikan epdidemiologi, surveillance dan penelitian maupun pemeriksaan terhadap pasien.

Penelitian untuk mencari penyebab gangguan ginjal akut meliputi biopsy atau pengambilan jaringan tubuh untuk diteliti dilaboratorium. Dari hasil pemeriksaan, pihaknya menyingkirkan beberapa hal yang sebelumnya turut diduga.

“Kita sudah menyingkirkan kasus yang disebabkan oleh infeksi, dehidrasi berat, pendarahan berat, termasuk keracunan makanan dan minuman,”kata Syahril.

Baca Juga: Jumlah Pasien Gagal Ginjal Akut di Sumatra Selatan Mencapai 6 Orang Anak

“Penelitian juga diperkuat dengan tidak adanya kasus gangguan ginjal baru di RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) sejak 22 Oktober 2022 lalu setelah Kemenkes keluarkan instruksi untuk tidak konsumsi sementara obat sirup.

Adapun RSCM satu dari 14 rumah sakit rujukan nasional yang disediakan Kemeneks untuk gangguan ginjal akut,

“Tidak ada pasien baru sejak tanggal 22 Oktober yang lalu,”kata Syahril.

Baca Juga: Cek di Sini! 14 Rumah Sakit Rujukan Pasien Gagal Ginjal Akut

Saat ini Kemkes telah datangnkan obat penawar (antiodotum) Fomepizole untuk pengobatan pasien yang diklaim mampu ikat racun yang terdeteksi dalam ginjal pasien.

Sejauh ini, 26 Vial Fomepizole telah didatangkan dari Singapura dan 16 vial lainnya dari Australia. Kemenkes juga akan datangkan obat serupa dari Amerika Serikat dan Jepang dengan total 200 vial.

“Dari hasil pemberian obat Fomepizole, 10 dari 11 pasien yang telah diberikan Fomepizole (di RSCM) mengalami perbaikan secara klinis. Tidak ada kematian dan tidak ada perburukan lebih lanjut,”kata Syahril.

Baca Juga: Epidemiolog Dorong Pemerintah segera Buat Keputusan Terkait Gagal Ginjal Akut Jadi KLB

Sebagai informasi, kasus gagal ginjal akut progresif atipikal ini mencapai 255 kasus per tanggal 24 Oktober 2022 meningkat dari total 245 kasus yang dilaporkan Kemenkes pada Minggu 23 Oktober 2022

Begitu dengan angka kematian yang saat ini capai 143 anak, jumlahnya pun meningkat dari yang sebelumnya dilaporkan mencapai 141 anak. Kasus tersebut ditemukan di 26 provinsi.

Namun tambahan 10 kasus baru dan 2 kasus kematian ini bukan kasus baru melainkan kasus yang baru dilaporkan kepada Kemenkes. ****

Berita Terkait