Puisi
Yang Tercecer di Era Kemerdekaan (14): Orang Belanda Mencari Masa Lalu di Surakarta
(OrbitIndonesia/kiriman)
Ruben membeli blangkon.
Sejak itu, blangkon dipakainya,
ke manapun pergi.
Masa silamnya terkuak, tapi hanya sama samar.
Awan masih menyembunyikan langit.
Semua tak lagi ada jejak.
Kecuali blangkon yang ia pakai.
Sebelum ditinggalkannya Surakarta,
Sekali lagi Ruben ke Pasar Kliwon.
Angin seolah menghadirkan
sosok kakek, nenek dan Ayah,
seperti di foto itu.
Ruben menangis,
sambil berkata:
“Maafkan aku Ayah,
tak bisa kutemukan jejak nenek.
Tak bisa kujumpai kuburan ibumu. ***
Jakarta, 22 Mei 2024
(1) Sekitar 500 ribu warga Belanda saat ini punya darah Indonesia:
https://www.thejakartapost.com/news/2016/08/01/nyai-primal-mother-indo-europeans.html