DECEMBER 9, 2022
Puisi

Yang Tercecer di Era Kemerdekaan (14): Orang Belanda Mencari Masa Lalu di Surakarta

image
(OrbitIndonesia/kiriman)

Oleh Denny JA

ORBITINDONESIA.COM - Ratusan ribu orang Belanda sekarang ini adalah keturunan Indonesia. Nenek atau buyut mereka dulu seorang gadis pribumi yang menjadi pembantu, sekaligus gundik, istri yang tak pernah dinikahi tuan Belanda. Anak-anak pasangan ini dibawa ayah mereka ke Belanda, menetap permanen di sana, ketika Jepang datang ke Indonesia tahun 1942.

-000-

Tahun 2010 di Amsterdam, Belanda.
Tangan Ruben bergetar memegang kunci itu.

Ayah berpesan:
“Tiga hari setelah pemakamanku,
kau buka safety box itu.
Jangan buka sebelumnya.”

Ada apa di dalam safety box?
Ruben sudah merasa.
Bukan harta,
bukan emas,
bukan uang.
Tapi sesuatu dari masa silam.

Ketika wafat, usia Ayah 75 tahun.
Ruben 45 tahun.
Sejak lama, Ruben merenung.
Mengapa Ayah sering murung.
Ayah seperti letih, memikul beban sebuah rahasia.

Ruben pernah bertanya:
“Ayah, ada apa? 
Mengapa sering sedih?
Ayah hanya senyum.
Tapi elang yang luka,
sepi, sendiri, nampak di mata Ayah,
bersembunyi, menutup diri.

Di dalam box itu,
ternyata ada buku catatan harian.
Ada foto lama yang menguning.
Ada sejenis topi dari kain.
Kemudian Ruben tahu itu blangkon.

Buku catatan harian itu dibuka Ruben:
“Maafkan aku, anakku.
Kau dapatkan cerita ini ketika aku wafat.”

Halaman:
1
2
3
4

Berita Terkait