Yuni Arisandy Sinaga: Melihat Lebih Dekat Diplomasi Air Indonesia di World Water Forum Ke-10 di Bali
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Senin, 20 Mei 2024 14:07 WIB
ORBITINDONESIA.COM - World Water Forum atau WWF menjadi pertemuan internasional terbesar yang membahas dan merumuskan kebijakan mengenai tata kelola air dan sanitasi dunia.
WWF merupakan forum air global yang diadakan setiap 3 tahun sekali untuk membahas isu-isu krusial terkait air, seperti konservasi air, air bersih dan sanitasi, ketahanan pangan dan energi, serta mitigasi bencana alam.
Pada tahun ini, Indonesia menjadi tuan rumah World Water Forum Ke-10 yang diselenggarakan di Bali pada 18 -- 25 Mei 2024 dengan tema "Air untuk Kemakmuran Bersama" (Water for Shared Prosperity).
Baca Juga: Menteri PUPR Minta Masalah ODOL Dibahas dengan Melibatkan Semua Institusi Terkait
Selain itu, terdapat enam sub-tema utama pada forum tersebut, yakni ketahanan dan kesejahteraan air; air untuk manusia dan alam; pengurangan dan pengelolaan risiko bencana; tata kelola, kerja sama, dan diplomasi air (hydro-diplomacy); pembiayaan air berkelanjutan; dan pengetahuan dan inovasi.
Dana Anak Perserikatan Bangsa-bangsa (UNICEF) menyebut tema "Air untuk Kesejahteraan Bersama" yang diusung Indonesia pada WW 2024 sejalan dengan tujuannya yang tercakup dalam beberapa fokus, antara lain, fokus dalam kebutuhan anak-anak.
Tema kesejahteraan bersama telah sejalan dengan tujuan UNICEF untuk memastikan bahwa semua anak memiliki akses untuk memperoleh kebutuhan dasar, termasuk air bersih.
Selain itu, tema yang diusung Indonesia itu pun sejalan dengan tema Hari Air Sedunia tahun ini, yakni "Air untuk Perdamaian" (Water for Peace), yang mendorong negara-negara di dunia untuk bekerja sama di bidang air guna menciptakan efek riak yang positif – menumbuhkan keharmonisan, menghasilkan kemakmuran, dan membangun ketahanan terhadap tantangan bersama.
Untuk itu, tidak heran bila Pemerintah Indonesia terus memajukan upaya hydro-diplomacy melalui penyelenggaraan WWF tahun ini.
Hydro-diplomacy adalah pendekatan diplomasi yang berfokus pada isu-isu terkait air dengan mengedepankan dialog persuasif yang solutif, termasuk untuk merespons masalah manajemen sumber daya air, pemerataan distribusi air, dan mitigasi bencana terkait air.
Baca Juga: Menparekraf Sandiaga Uno: World Water Forum Berpotensi Bawa Rp800 Miliar untuk Ekonomi Bali
Hydro-diplomacy juga berfokus pada kerja sama lintas batas dan pembiayaan yang saling memberikan manfaat terkait penggunaan air.