Yuni Arisandy Sinaga: Melihat Lebih Dekat Diplomasi Air Indonesia di World Water Forum Ke-10 di Bali
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Senin, 20 Mei 2024 14:07 WIB
Presiden Fiji, Wiliame Katonivere, dalam satu wawancara khusus dengan ANTARA, mengaku bahwa Fiji belum dapat melakukan water development sendiri karena keterbatasan kapasitas negara kepulauan Pasifik itu sehingga suatu sistem pendanaan global memang dibutuhkan.
"Kami tidak bisa mengembangkannya sendiri karena kemampuan kami terbatas, tetapi dengan adanya Dana Global Air dan kami punya keahliannya-- kami punya orang-orang yang berpengalaman di bidang itu--, kami bisa mengatasi masalah air. Tidak hanya di Fiji, tetapi untuk negara pulau-pulau Pasifik lainnya," ujar Katonivere.
Walaupun demikian, upaya Indonesia untuk mendorong pembentukan Dana Air Global tentunya bukanlah suatu proses yang singkat, namun membutuhkan waktu dan dukungan yang lebih lagi dari banyak negara, terutama negara-negara donor.
Baca Juga: Menteri PUPR Minta Masalah ODOL Dibahas dengan Melibatkan Semua Institusi Terkait
Saat ini pada ajang WWF Ke-10, soal Dana Air Global itu masih pada tahap diskusi untuk mengusulkan pendiriannya, yang melibatkan banyak pihak -- tidak hanya pemerintah negara-negara --, namun juga organisasi internasional, salah satunya Bank Dunia.
Pada akhirnya, Indonesia berkomitmen untuk terus berperan aktif dalam mencari solusi bagi masalah air di tingkat regional maupun global.
Indonesia juga berharap melalui upaya hydro-diplomacy yang dilakukannya dapat semakin memperkuat kolaborasi antarnegara dan memajukan agenda air global untuk kesejahteraan bersama.
Akan tetapi, hydro-diplomacy bukan hanya tugas Indonesia sendiri, melainkan upaya diplomasi yang juga perlu dijalankan oleh semua negara di dunia demi mewujudkan impian "air untuk kesejahteraan bersama". ***