Diskusi Satupena, Yohanes Wahyu Prasetyo: Perubahan Iklim Merupakan Contoh Dosa Struktural
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Jumat, 20 Oktober 2023 07:25 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Perubahan iklim merupakan “contoh dosa struktural,” yang terkait dengan lingkungan hidup. Hal itu dinyatakan oleh Yohanes Wahyu Prasetyo OFM, alumnus magister filsafat dari STF Driyarkara Jakarta .
Yohanes Wahyu Prasetyo adalah pembicara dalam diskusi bertema "Laudate Deum" Paus Fransiskus: Relasi Tuhan, Manusia dan Alam. Diskusi itu berlangsung di Jakarta, Kamis malam, 19 Oktober 2023.
Diskusi yang menghadirkan Yohanes Wahyu Prasetyo itu diadakan oleh Perkumpulan Penulis Indonesia SATUPENA, yang diketuai Denny JA. Diskusi webinar itu dipandu oleh Swary Utami Dewi.
Baca Juga: WASPADAI: Merokok Membuat Jantung Anda Sangat Tua
Yohanes Wahyu Prasetyo menjelaskan, perubahan iklim disebut “dosa struktural” karena jika seseorang membuat kerusakan lingkungan di satu tempat, dampaknya bukan hanya terjadi di tempat itu, tetapi berdampak ke lingkungan lain juga.
Serangan terhadap alam itu memiliki konsekuensi pada kehidupan manusia. “Dampak perubahan iklim dirasakan oleh mereka yang paling rentan. Contohnya, masyarakat adat yang ruang hidupnya tergerus,” tegas Wahyu Prasetyo.
Paus Fransiskus mengeluarkan "Laudate Deum" pada 4 Oktober 2023 karena melihat situasi krisis di tingkat global sudah semakin mendesak. “Perubahan iklim yang dipicu oleh aktivitas manusia menimbulkan terjadinya fenomena ekstrem,” lanjut Wahyu.
Ketidakseimbangan global memicu pemanasan bumi. “Tetapi jika kita berbicara fenomena global, hal ini terkait kejadian sporadis yang disebabkan oleh faktor lokal,” ujar Wahyu.
Menurut Wahyu, apa yang kita alami saat ini adalah percepatan pemanasan yang tidak biasa. Ada kemungkinan, dalam beberapa tahun mendatang banyak penduduk akan pindah rumah, untuk mencari tempat yang lebih sejuk.