Puisi
Yang Tercecer di Era Kemerdekaan (2): Rara Masih Mencari Sari
- Penulis : Krista Riyanto
- Sabtu, 04 Mei 2024 07:47 WIB
Gajinya besar.
Sari bisa menabung, untuk sekolah Sukma.
Kami mengijinkannya.
Apalagi ia pergi bersama Mardiyem, sahabatnya yang gesit.
Sari menangis, memeluk sukma.
Itu seperti pelukan yang terakhir.
Bukan pula itu air mata biasa.
Air mata Sari berbau kembang kematian.