AROPI bertanya apakah Bapak Ibu sekalian percaya atau tidak dengan lembaga survei?

Hasilnya: 75,4 persen publik (yang mengenal lembaga survei) percaya. Persentase yang percaya sudah besar sekali. Tentu tetap hadir orang-orang yang tak percaya. Tapi 75,4 persen yang percaya itu tinggi sekali.

Persentase itu juga sudah melampaui opini publik di tahun 2019.

Baca Juga: Ikuti Analisis LSI Denny JA tentang Hasil Pilpres 2024 Hari Ini Pukul 15.00 WIB di Zoom Meeting

Pada Pilpres 2019, AROPI juga membuat survei yang sama. AROPI bertanya yang sama: Bapak Ibu sekalian,  apakah Bapak Ibu percaya atau tidak  dengan  lembaga survei?

Waktu itu, yang mengatakan percaya (2019) sebanyak 67,8 persen. Ini berarti dalam jangka waktu lima tahun, telah terjadi peningkatan kepercayaan kepada lembaga survei.

Tentu ada sebab musabab dari meningkatnya trust itu.  Ujungnya karena bukti akurasi. Jejak digital menunjukkan akurasi lembaga survei itu.

Tentu saja banyak lembaga survei yang abal-abal. Sangat mudah melacaknya. Cukup ketik saja di google search untuk melihat jejak lembaga survei itu. Dengan mudah publik bisa membedakan mana lembaga survei yang kredibel dan mana yang abal-abal.

Saya sendiri sebagai pelaku acapkali terkejut dan kaget. Betapa lembaga survei bisa seakurat itu.

Saya mengalami hal ini di hari pencoblosan tanggal 14 Februari 2024. Waktu itu, pencoblosan di TPS wilayah barat belum selesai. Saya lihat jam, pukul 11.30 WIB.

Melalui exit poll LSI Denny JA, saya sudah mendapat hasilnya. Prabowo- Gibran menang satu putaran saja.