DECEMBER 9, 2022
Kolom

Denny JA: Ucapan Selamat dari Pemimpin Dunia kepada Prabowo adalah Bentuk Pengakuan kepada Science di Pilpres 2024

image
Denny JA. (OrbitIndonesia/tangkapan layar video)

Di negara kita sendiri, lembaga survei yang kredibel itu (yang punya jejak yang panjang, bukan yang lahir kemarin sore), pasti dipercayai oleh media, karena semua  stasiun TV besar menyelenggarakannya.

Kita bisa melihat jejak di belakang. Hasil quick count Pilpres 2019 sudah bisa kita bandingkan dengan hasil resmi KPU di tahun 2019 juga.

Selisihnya paling besar hanya di bawah 1 persen. Beberapa media memberitakan, quick count LSI Denny JA dianggap memiliki selisih paling kecil, hanya 0, 12 persen berbeda dibanding hasil  KPU lima pekan kemudian.

Baca Juga: Ikuti Analisis LSI Denny JA tentang Hasil Pilpres 2024 Hari Ini Pukul 15.00 WIB di Zoom Meeting

Betapa hebatnya science. Lagi dan lagi Pilpres menjadi labolatorium akurasi ilmu sosial kuantitatif. Ketika hasil KPU akan selesai lima minggu kemudian, di hari itu lembaga survei sudah duluan mengumumkan hasilnya.

Mereka yang tak mengerti science di balik lembaga survei segera menuduh ini pasti konspirasi. Mustahil bukan konspirasi. Hasil KPU disetir agar sesuai quick count yang sudah diatur pihak penguasa.

Tapi bagi yang mengerti, mereka menengadahkan kepala. Hasil lebih dari 800 ribu TPS bisa diketahui hanya dengan sistem sampel 2000-3000 TPS, seperti yang dikerjakan lembaga survei.

Saya perlu mengutip satu riset yang dibuat oleh AROPI (Asosiasi Riset Opini Publik). Lembaga ini adalah asosiasi lembaga survei yang pertama dan paling tua di Indonesia.

Salah satu sumbangan AROPI, di tahun 2009, mereka berhasil meyakinkan Mahkamah Konstitusi membatalkan undang-undang yang melarang publikasi quick count di hari pemungutan suara.

Berkat AROPI, kini kita semua menikmati hasil quick count di hari itu juga, hari pencoblosan.

Sekarang AROPI juga memublikasi hasil survei terbarunya, yang dibuat bulan Febuari 2024.

Halaman:

Berita Terkait