DECEMBER 9, 2022
Kolom

Denny JA: Partai Golkar dan Gerindra Memimpin Koalisi Semi Permanen untuk Kesinambungan Kepemimpinan 20 Tahun ke Depan

image
Denny JA. (OrbitIndonesia/tangkapan layar video)

Tapi di tahun 2024 ini, karena partai politik yang paling tinggi hanya memperoleh 17 persen , bahkan tiga partai politik menggabungkan suaranya, dukungannya masih  kurang dari 50 persen.

Akibatnya, kebijakan publik lebih diwarnai oleh negosiasi kasuistik di parlemen.  Satu kerangka besar public policy, apalagi satu legacy program yang perlu dukungan di atas lima tahun, itu akan susah untuk dibangun.

Negosiasi kebijakan publik tidak lagi kepada ideologi, tak lagi pada platform, tapi pada hal-hal yang bersifat sangat pragmatis saja.

Baca Juga: Ikuti Analisis LSI Denny JA tentang Hasil Pilpres 2024 Hari Ini Pukul 15.00 WIB di Zoom Meeting

Partai politik menghilangkan warnanya, ikut saja kebijakan presiden. Yang celaka jika presiden tak memiliki core philosopy jangka panjang yang konsisten.

Karena semakin mengecilnya partai pemenang Pemilu, perlu kita memunculkan satu inovasi baru, satu gagasan baru.

Hal ini sudah saya sampaikan kepada Presiden Jokowi dalam pertemuan empat mata, sebelum hari pencoblosan.

Juga saya sampaikan kepada Prabowo dalam percakapan berdua.

Legacy seorang presiden atas sebuah gagasan besar memerlukan waktu 20 sampai 25 tahun agar gagasan itu kukuh dieksekusi sampai tuntas.

Artinya, sebuah gagasan besar hanya mungkin mengejawantah jika didukung oleh beberapa presiden tanpa diinterupsi, tanpa dioposisi.

Contohnya Ibu Kota Negara Nuantara di Kalimantan Timur.

Halaman:

Berita Terkait