DECEMBER 9, 2022
Kolom

Denny JA: Partai Golkar dan Gerindra Memimpin Koalisi Semi Permanen untuk Kesinambungan Kepemimpinan 20 Tahun ke Depan

image
Denny JA. (OrbitIndonesia/tangkapan layar video)

Dalam terminologi ilmu politik, ada yang disebut party ID, party identification. 

Di Amerika Serikat, dari 100 persen pemilih itu, 60 persen warga setia kepada partainya.

Sejak lama, dia pilih Demokrat dan terus pilih Demokrat.  Bahkan juga mendukung calon presiden Demokrat.

Baca Juga: Ikuti Analisis LSI Denny JA tentang Hasil Pilpres 2024 Hari Ini Pukul 15.00 WIB di Zoom Meeting

Hal yang sama berlaku untuk Partai Republik. Hanya  40 persen yang mengambang.

Tapi kita sini, di Indonesia, rata-rata Party ID-nya hanya 30 persen. Sebanyak 70 persen pemilih mengambang bisa ke mana saja.

Apa efek rendahnya Party ID?

Akibat pertamanya adalah stabilitas koalisi di DPR.  Bagaimanapun, siapapun presiden yang terpilih, dari partai manapun, ia memerlukan dukungan mayoritas DPR.

Tanpa dukungan mayoritas DPR, kebijakan presiden lumpuh.

Jika mayoritas DPR beroposisi, undang-undang yang diajukan presiden, dan APBN yang dikehendaki akan berlarut.

Untuk memperoleh dukungan mayoritas DPR di tahun 1999, itu cukup memerlukan gabungan dua partai politik tertinggi saja. Jika PDIP itu (di atas 33 persen) dan Golkar (di atas  22 persen) bergabung, mereka sudah menjadi koalisi yang menguasai mayaritas kursi DPR.

Halaman:

Berita Terkait