Orasi Denny JA: Puisi Dari Papua yang Luka
Puisi Esai Denny JA: Berapa Banyak Lagi Kematian yang Kau Tunggu?
Catatan Denny JA: Ujung Perang Israel Lawan Iran, Perang Tak Henti atau Solusi Dua Negara?
Catatan Denny JA: Ketika Sejarah tak Menceritakan yang Sebenarnya
Catatan Hamri Manoppo: Denny JA dan Peluang Nobel Sastra, Dari Puisi Esai Menuju Pengakuan Global
Orasi Denny JA: Dari Gedung Bersejarah Menjadi Diplomasi Kuliner
Lukisan Denny JA dengan Bantuan Artificial Intelligence: Dari Tsunami Sampai Covid 19
Puisi Esai Denny JA: 100 Tahun Gedung Bunga Rampai
Catatan Denny JA: Israel Melawan Iran, Perang Strategis, Ideologis, Bahkan Spiritual
Catatan Denny JA: Bunga Rampai 100 Tahun Arsitektur Perjuangan dan Jejak Rasa Kuliner
Catatan Denny JA: Royalti Lagu Era Artificial Intelligence, Siapa Pemilik Jika Algoritma yang Mencipta?
Catatan Denny JA: Jika Sebuah Nada Diberi Hak
Catatan Denny JA: Royalti Lagu di Indonesia dan Kisah Keenan Nasution Menuntut Rp24,5 Miliar
Orasi Denny JA: Mereka yang Dikubur di Hati Manusia
Denny JA, Sang Filantropis Indonesia
Catatan Denny JA: Elon Musk Pun Serukan Pemecatan Donald Trump
Catatan Denny JA: Kisah Nabi Ibrahim dan Rockefeller yang Sayang Anak, Sebuah Renungan Iduladha
Menggali Makna Agama sebagai Warisan Kultural di Era Algoritma
LSI Denny JA: Ada Lima Rapor Biru dan Dua Rapor Merah Selama Tujuh Bulan Prabowo–Gibran Memimpin