Denny JA, Sang Filantropis Indonesia
- Penulis : Mila Muzakkar
- Sabtu, 07 Juni 2025 17:01 WIB
.jpg)
ORBITINDONESIA.COM - Ke mana hidup ini harus diarahkan? Apa makna tertinggi dari hidup ini? Akan dikenang sebagai apa jika saya mati nanti?
Pertanyaan-pertanyan itu yang selalu mengganggu di keheningan malamnya. Ia selalu merenung, merefleksikan, menggali, hingga “hijrah” berkali-kali untuk “menjadi manusia”.
Dialah Denny JA—seorang intelektual, penulis, penyair, sastrawan, film maker, konsultan politik, pengusaha, miiliader dan filantropis. Ia adalah pembelajar ulung dan multitalenta.
Denny melahap berbagai genre ilmu pengetahuan: filsafat, agama, sastra, politik, ekonomi, bisnis, gender, lingkungan, pengembangan diri, sampai isu-isu kekinian yang dibicarakan Milenial dan Gen-Z seperti mental health, AI, dan media sosial.
Seperti paket lengkap: berwawasan sangat luas, pola pikirnya sangat maju, update terhadap isu-isu kekinian, bijak dalam menghadapi berbagai situasi, dan yang paling penting Denny menggunakan kekayaannya di jalan yang benar, yaitu untuk menolong orang yang membutuhkan.
Pendiri Forum Kreator Era AI (KEAI) itu menuangkan hasil-hasil renungan hidupnya melalui ribuan karyanya: buku, puisi, video, dan lukisan dengan bantuan AI. Karya-karyanya telah memberikan banyak pencerahan tentang bagaimana sebaiknya kita memaknai hidup dengan terus berproses menjadi manusia yang terbaik sesuai versi masing-masing.
Baca Juga: Catatan Denny JA: Mendengar Obama yang Mendukung Harvard University Melawan Donald Trump
Penerima penghargaan dari TIME Magazine dan rekor dunia Guiness Book of World Record itu menyebut “hijrah berkali-kali” sebagai prosesnya menjadi manusia. Ia terus berusaha mencari passion-nya, memperkaya diri dengan melahap berbagai genre ilmu pengetahuan dan keterampilan hidup, bahkan bernegosiasi dengan takdirnya ketika ia merasa gagal, lalu mencari jalan yang lebih sejati, hingga Denny sampai pada puncak pencariannya, yaitu jalan kebajikan.
Di usianya yang sudah 62 tahun, Denny JA memfokuskan hidupnya di jalan kebajikan, terutama menjadi filantropis. Melalui Denny JA Foundation yang didirikannya, ia banyak membiayai kegiatan budaya, sastra, toleransi agama dan gerakan anti-diskriminasi, menerbitkan buku-buku fiksi dan non fiksi, memberi penghargaan pada penulis-penulis di daerah, serta membantu para aktivis dan anak-anak muda yang memiliki talenta di bidangnya masing-masing. ***