Lewat Sebuah Diskusi Berdua: Inilah Alasan Denny JA Memilih Berdiri di Samping Presiden Jokowi
- Penulis : Krista Riyanto
- Jumat, 23 Februari 2024 09:03 WIB
Lima puluh tahun dari sekarang, sejarahwan akan menilai siapa presiden Indonesia yang legacy-nya, mengharumkan rakyatnya secara begitu kental.
Di Amerika Serikat, tiga presiden yang selalu dipilih, yang dianggap berkontribusi kepada kemajuan bangsa paling tinggi, adalah Abraham Lincoln, George Washington, dan FD Roosevelt.
Lincoln dipilih nomor satu karena di eranya ia menghapuskan secara berani sekali perbudakan kulit hitam. Keputusan itu ikut mengobarkan perang saudara di Amerika Serikat selama 12 tahun.
Ketika Lincoln menjadi presiden, Amerika Serikat bagian selatan itu wilayah perkebunan sebagai penghasilan utamanya. Zona ini sangat bergantung pada perbudakan.
Ketika perbudakan itu dihapuskan, ekonomi mereka lumpuh. Mereka pun berontak.
“Hal yang biasa saja, Pak,” saya katakan, “Bahwa ketika berkuasa, kita acap kali harus membuat satu kebijakan yang saat itu tidak populer.
“Tapi ujungnya nanti, kebijakan itu justru memberi efek baik yang besar sekali bagi masyarakat.”
Pak Jokowi sekarang ini memiliki tiga hal yang penting yang bisa memperkukuh legacy-nya. Pertama adalah IKN, memindahkan ibukota dari Jakarta ke Kalimantan.
Sejak Bung Karno, Presiden Indonesia sudah mencoba melakukan ini, tapi tak satu pun yang benar-benar berhasil memindahkan ibu kota.
Pak Jokowi sekarang ini dengan tingkat popularitas tinggi itu bisa mencoba sekuat mungkin agar pindah ibu kota berhasil.