Seberapa Besar Efek Elektoral dari Aksi Protes di Kampus Terhadap Calon Presiden? Inilah Analisis Denny JA
- Penulis : Krista Riyanto
- Selasa, 06 Februari 2024 13:04 WIB
Pertama melihat gerakan, aksi atau peristiwa itu melalui efek elektoralnya terhadap calon presiden yang bertarung.
Seberapa besar efek gerakan itu untuk menambah atau mengurangi elektabilitas calon presiden tertentu.
Dari kacamata ini, yang penting dan menjadi ujung analisis adalah menang dan kalah. Siapa yang akhirnya terpilih dalam Pilpres? Apakah isu protes kampus ikut mempengaruhi hasil akhir?
Perspektif ini memang khas cara berpikir politisi. Menang dan kalah. Elektabilitas menaik atau menurun.
Namun juga ada perspektif lain yang tak kalah penting. Yaitu perspektif civic education, pendidikan politik. Ini bukan tentang menang dan kalah.
Dalam perspektif ini yang penting adalah efek gerakan, aksi, dan peristiwa itu untuk demokrasi dan kepentingan publik. Apakah aksi itu sehat dan menyuburkan demokrasi, atau sebaliknya?
Ini perspektif yang sangat disukai oleh aktivis demokrasi dan para pejuang civil society.
Dari perspektif civic education, gerakan aktivis kampus ini, aksi dari para profesor yang kritis kepada Jokowi, jelaslah ini satu gerakan yang penting. Ia perlu didengar dan direnungkan.
Demokrasi itu pohon yang tumbuh. Untuk tumbuh, pohon demokrasi terus memerlukan vitamin, pupuk, dan air yang segar.
Ekosistem dan aksi seperti kritik dari kalangan cendikia, review, dari kampus, suara-suara yang yang semiring apapun dari kalangan terpelajar, sejauh itu hasil riset, renungan mendalam, itu selalu baik-baik saja untuk demokrasi.