Seberapa Besar Efek Elektoral dari Aksi Protes di Kampus Terhadap Calon Presiden? Inilah Analisis Denny JA
- Penulis : Krista Riyanto
- Selasa, 06 Februari 2024 13:04 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Protes itu memang strategis dan penting untuk civic education, untuk pendidikan politik masyarakat. Tapi efek elektoral aksi protes itu sangat dan sangatlah kecil saja.
Itu respon saya menjawab pertanyaan seberapa besarkah efek elektoral dari gerakan banyak kampus yang kritis kepada Jokowi
Seberapa signifikan efek protes kampus itu terhadap elektabilitas pasangan Prabowo-Gibran, Ganjar-Mahfud, dan Anies-Muhaimin?
Kita mulai dulu dari rentetan berita. Saya pilihkan empat jenis berita tentang protes kampus di atas.
Jenis berita pertama: Daftar civitas akademika kampus yang mengritik Jokowi, listnya bertambah banyak. Ada UI, UGM, Unpad, UMS dan belasan lainnya.
Kedua jenis berita dari pihak yang membela Jokowi. Spiritnya mengatakan: kampus ramai-ramai mengkritik Jokowi karena ada politik yang mengatur-ngaturnya. Dengan kata lain, itu ada tuduhan partisanship dalam aksi protes kampus itu, yang condong ke capres tertentu.
Lalu jenis berita lain lagi. Ini bantahan dari kubu calon presiden: PDIP membantah mobilisasi kampus-kampus kritik Jokowi.
Selanjutnya, ini berita jenis keempat yang membuat gerakan sebaliknya. Spirit jenis berita ini tentang kegiatan tandingan aneka akademisi, dan dosen kampus yang membela Jokowi. Mereka mengatakan demokrasi sehat-sehat saja di era Jokowi.
Bagaimana kita mereview aksi protes kampus di atas?
Dalam Pilpres kali ini, juga dalam Pemilu lainnya, gerakan apapun yang muncul memang bisa kita tangkap dalam dua perspektif strategis.