Denny JA: Protes Kampus Berdatangan, Dukungan The Silent Majority Kepada Jokowi dan Prabowo-Gibran Kian Tinggi
- Penulis : Krista Riyanto
- Minggu, 04 Februari 2024 12:15 WIB
ORBITINDONESIA.COM - The silent majority, suara publik yang bisu, yang tak terdengar, yang tersembunyi. Ini harus kita ketahui untuk memahami Ironi.
Ini ironinya. Sekarang ini semakin banyak kalangan terpelajar di kampus yang bergerak, mengkritik Jokowi.
Tapi Jokowi justru semakin dan semakin populer. Justru semakin banyak publik luas yang puas dengan kinerja Jokowi.
Baca Juga: Pandangan Denny JA tentang Debat Cawapres 21 Januari 2024: Gibran dan Cak Imin yang Paling Tegas
Kalangan terpelajar di kampus bergerak mengkritik Prabowo dan Gibran. Tapi yang terdengar, elektabilitas Prabowo dan Gibran justru meningkat, terus meningkat lagi, menuju satu putaran saja.
Mengapa ironi ini terjadi? Kita mulai dulu dari berita.
Yang kini heboh adalah suara dari kampus mengkritik Jokowi. Terdengar sikap kritis itu dari Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Universitas Padjajajaran, Universitas Islam Indonesia, dan banyak kampus lainnya.
Mereka menyuarakan hal yang sama. Umumnya itu tentang etika bernegara, netralitas dari aparat, dan demokrasi yang mendung.
Namun di waktuyang sama, hasil survei menunjukkan justru pasangan yang berasosiasi kuat dengan Jokowi, Prabowo-Gibran, elektabilitas mereka semakin tinggi.
Kita urut dulu dari berita majalah tersohor dunia: The Economist.
Media ini mencoba membuat satu tabulasi hasil survei di tanah air. Hasilnya menurut majalah ini, Prabowo- Gibran dipilih paling atas, di angka 47 prsen.