DECEMBER 9, 2022
Kolom

Rinaldi Napitupulu: Hilirisasi Digital, Apakah Suatu Keniscayaan? (Bagian 2)

image
Rinaldi Napitupulu (foto: Koleksi pribadi)

Keunggulan inovasi utama terletak dalam Gimmick. Baik bank ataupun operator telekomunikasi tidak perlu mengeluarkan gimmick sebesar startup aplikasi.

Hal ini dikarenakan pada dasarnya baik bank maupun operator telekomunikasi sudah memiliki pelanggan yang loyal dan sudah melakukan transaksi keuangan atau komunikasi.

Sehingga yang perlu diupayakan adalah bagaimana upaya meningkatkan wallet share (atau pembelanjaan non core product) sebagaimana laksana ecommerce biasa. Di sinilah peran supper apps dan pengolahan pengenalan customer.

Baca Juga: Prabowo Subianto Ingin Wujudkan Cita-cita Jokowi Hilirisasi Semua Sektor

Kalau merujuk kembali kepada pertanyaan, jadi di mana Hilirisasi Digital oleh pemerintahan. Perlu kita mengingat bahwa kita selaku Warga Negara atau Penduduk juga merupakan pelanggan dari layanan pemerintahan, baik berupa barang maupun jasa.

Ketika pemerintah mampu mengidentifikasi pelanggan secara unik dan tidak terbantahkan dalam melakukan transaksi, selain Pemerintah dan Warga Negara atau Penduduk memperoleh kemudahan transaksi, informasi yang dihasilkan akan memberikan manfaat yang diperlukan pemerintah dalam mengelola pemerintahan. Terutama dalam upaya menghidari resiko akibat krisis.

Selanjutnya insight dari pelanggan dapat juga dapat dimanfaatkan bagi pemerintahan atau BUMN/BUMD untuk menawarkan complementing product dalam menawarkan produk atau jasa kepada pelanggan. Baik itu kepada produk dan jasa langsung Pemerintah atau BUMN/BUMD atau jika diijinkan menjadi PNBP, yang dapat dimanfaatkan pihak swasta.

Baca Juga: Jokowi Dikadali, Glen Ario Sudarto Mafia Nikel Ditangkap, Siapa Lagi Berikutnya

Di sini akan terbentuk aliansi pendukung bisnis untuk cluster tertentu. Misal cluster petani, cluster nelayan, cluster siswa dll. Sehingga terjawab asset dari hilirisasi digital adalah, pengguna sarana Digital itu sendiri, yang diolah menjadi target layanan dan selanjutnya dimanfaatkan bagi produk dan jasa baik untuk instansi, BUMN/BUMD dan pendukung produk dan jasa lainnya dalam aliansi cluster tertentu.

Sangat diperlukan adanya kehati-hatian dalam melakukan hilirisasi digital. Salah satu unsur terpenting untuk diperhatikan adalah Perlindungan Data Pribadi. Sehingga penulis juga mengajukan usulan konsep Unified ID.

Selain mampu membantu pengenalan pelanggan, juga digunakan untuk menjaga kerahasiaan pelanggan. Hal lain juga yang perlu diperhatikan bahwa jangan sampai di mana pelanggan baik Warga negara atau penduduk hanya menjadi obyek bagi perusahaan asing atau bisnis yang dilarang.

Baca Juga: Hilirisasi Nikel di Indonesia, Kemenperin: Multiplier Effect Mulai Terlihat

Kalau merujuk contoh sejenis pengumpulan virus penyakit, yang harus dikawal supaya obat yang dihasilkan bukan semata memberikan manfaat sebanyak-banyaknya bagi produsen obat luar negri.

Halaman:
1
2
3
4
Sumber: Rinaldi Napitupulu

Berita Terkait