Denny JA: Serangan Sebagian Kalangan Terpelajar ke Prabowo-Gibran yang Kian Kencang itu Bagai Topan di Dalam Toples
- Penulis : Krista Riyanto
- Rabu, 24 Januari 2024 09:50 WIB
Mereka menyarankan seharusnya Gibran mundur sebagai calon wakil presiden.
Sebelumnya lagi, keras juga terdengar bahkan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, menyatakan pemerintahan sekarang ini menghadirkan kembali Orde Baru. Neo Orde Baru!
Semakin Intens sekali kritik kepada Jokowi, kepada Gibran dan kepada Prabowo. Tapi yang terjadi, aneka lembaga survei yang kredibel, di bulan Januari 2024, justru mengabarkan, elektabilitas Prabowo-Gibran menaik ke angka yang tak pernah setinggi itu.
Baca Juga: Denny JA: Ilusi Melengserkan Jokowi, Hanya Untuk Diskusi yang Tak Bersambung dengan Realitas Politik
Banyak lembaga survei menyatakan kemenangan Prabowo-Gibran semakin telak.
LSI Denny JA sendiri menunjukkan angkanya. Aneka lembaga survei lain berujung pada angka yang mirip.
Bahwa di tengah Januari 2024, elektabilitas Prabowo-Gibran bahkan di angka 46,6 persen. Itu artinya hanya butuh 4 persen lagi untuk mereka menang satu putaran saja (50 persen + 1).
Baca Juga: Quotes Politik Denny JA: Menang Pilpres Harus Paham Kultur Politik Indonesia
Tak pernah sebelumnya elektabilitas Prabowo-Gibran berkibar sejauh itu!
Jarak elektabilitas Prabowo-Gibran dengan Ganjar Pranowo-Mahfud MD dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar pun melebar di atas 20 persen.
Bagaimana kita menjelaskan dua fakta seperti anomali ini?
Baca Juga: Denny JA: Pasangan Capres dan Cawapres Terasosiasi Jokowi Paling Diuntungkan
Mengapa kemarahan sebagian kalangan terpelajar yang begitu meluas, tapi efeknya tak terasa menurunkan elektabilitas Prabowo-Gibran?