DECEMBER 9, 2022
Kolom

Ir Wisnu Salman: Greenflasi Menuju Ekonomi Hijau

image
Ir. Wisnu Salman (Foto: Koleksi pribadi)

Kenaikan harga BBM ini tujuannya agar masyarakat dapat memakai bahan bakar alternatif yang aman bagi lingkungan hidup.

Masyarakat bawah mengklaim bahwa kenaikan harga BBM pada 2018 itu tidak proporsional. Kondisi ini menyebabkan meningkatnya biaya hidup sebagian besar orang.

Kenaikan biaya pajak bahan bakar ini berdampak pada masyarakat kelas menengah ke bawah, khususnya yang tinggal di pedesaan. 

Baca Juga: Greenpeace Minta DKI Bikin Kebijakan Zona Emisi Rendah di Jalur Padat, Misalnya Jalan MH Thamrin dan Sudirman

Akibatnya, masyarakat ramai-ramai turun ke jalan dan memblokir akses transportasi. Kondisi ini menyebabkan kelumpuhan di berbagai sektor ekonomi di Prancis selama beberapa hari.

Demo rompi kuning  tidak hanya merugikan sektor ekonomi, tapi juga memakan korban. TV France 24, pada Januari 2019, memberitakan bahwa demo rompi kuning menyebabkan 11 orang tewas dan  ribuan lainnya luka-luka.

Sebagian besar korban berasal dari kalangan demonstran dan polisi. Ratusan Orang ditangkap di Paris.  dalam demo rompi kuning di Paris tersebut. 

Baca Juga: Prabowo Subianto: Mas Gibran Tunjukkan Kapasitas di Debat Pilpres 2024, Saya Sangat Bangga

Lalu apa kaitannya dengan Greenflation seperti diungkap Gibran pada debat capres?

Greenflation adalah istilah yang relatif baru yang berasal dari penyatuan dua kata dalam bahasa Inggris, yaitu green dan inflation. Secara linguistik, greenflation berarti  inflasi hijau.

Makna  greenflation, tentu saja, tidak sesimpel gabungan kata hijau dan inflasi. Kedua kata itu, masing-masing sudah akrab di telinga. Tapi bila kedua kata itu digabungkan, maknanya sangat komprehensif.

Baca Juga: Pandangan Denny JA tentang Debat Cawapres 21 Januari 2024: Gibran dan Cak Imin yang Paling Tegas

Meliputi berbagai pengertian dalam diksi gerakan lingkungan hidup dan inflasi dalam dunia finansial.

Halaman:
1
2
3
4
Sumber: Ir. Wisnu Salman

Berita Terkait