AS Desak Israel untuk Biarkan Bantuan Kemanusiaan Masuk ke Gaza Setelah Hamas Bebaskan Sandera
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Selasa, 24 Oktober 2023 19:11 WIB
ICRC mengkonfirmasi pernyataan itu dengan mengatakan dua sandera tersebut bernama Yocheved Lifshitz yang berusia 85 tahun dan Nurit Cooper yang berusia 75 tahun.
Melalui akun Twitter resminya, ICRC bersyukur kedua sandera yang dibebaskan dalam kondisi baik dan berharap mereka bisa bertemu kembali dengan keluarganya.
Baca Juga: Indonesia Serukan Gencatan Senjata di Gaza dan Desak Israel Akhiri Pendudukan
Hamas diketahui menahan lebih dari 200 orang, termasuk warga Israel dan orang berpaspor ganda, sejak penyerangan mereka pada tanggal 7 Oktober 2023.
Kelompok militan bersenjata tersebut juga membunuh sebanyak 1.400 orang, dengan mayoritas diantaranya merupakan warga sipil, menurut keterangan dari pihak berwenang Israel.
Setelah kejadian itu, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menuntuk kelompok Hamas untuk melakukan pembebasan tanpa syarat terhadap sandera yang mereka tahan.
Baca Juga: Apakah Israel Memiliki Perencanaan Pasca-Pertempuran Melawan Hamas di Gaza
Organisasi Hak Asasi Manusia, beberapa organisasi Internasional, dan seluruh keluarga sandera juga menuntut Hamas untuk segera melakukan pembebasan.
Sebelumnya pada hari Jum'at Hamas sudah melepaskan sandera pertama mereka yaitu dua orang wanita berkewarganegaraan Amerika Serikat.
Dua orang sandera wanita tersebut bernama Judith Raanan dan anak merempuannya bernama Nathalie Raanan, yang dibebaskan karena adanya mediasi dari pihak Qatar.
Baca Juga: Solidaritas yang Indah: Keluarga Abu Assi Memberi Makan Ribuan Pengungsi di Gaza Selatan