Puisi Esai Denny JA: Kami Ikhlas Dikubur Hidup-hidup, Kasus Ahmadiyah di NTB
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Senin, 15 Agustus 2022 09:20 WIB
CATATAN
1. Ekspresi komunitas Ahmadiyah itu dituliskan oleh Djohan Effendi
https://theahmadiyya.blogspot.com/2011/09/surat-djohan-effendi-untuk-petinggi.html?m=1
2. Fatwa MUI soal Ahmadiyah tahun 2005
https://news.detik.com/berita/d-412058/mui-kembali-fatwakan-ahmadiyah-sebagai-aliran-sesat
3. SKB 3 menteri No 3 Tahun 2008 soal Ahmadiyah
https://ahmadiyah.org/skb-3-menteri-tentang-ahmadiyah/
Puisi Esai Mini ini bagian dari buku “JERITAN SETELAH KEBEBASAN” yang segera terbit (Denny JA, 2022).
Ini kumpulan kisah konflik primordial di Era Reformasi: Konflik agama di Maluku (1991-2002), Konflik suku Dayak versus Madura di Sampit (2001), Konflik Ahmadiyah di Mataram (2002-2017), Konflik Rasial di Jakarta (Mei 1998), dan konflik pendatang Bali dan penduduk asli di Lampung (2012). ***