Mereview Pemikiran Denny JA tentang Agama Menjadi Warisan Kultural Milik Bersama
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Sabtu, 15 April 2023 08:36 WIB
Mengenai persetujuan Denny JA terhadap Kaidah Emas, prinsip yang menjadi intisari agama-agama dan berlaku dalam pergaulan manusia juga sangat akrab terdengar.
Buddhadharma mengandung etika timbal balik dalam Sigalavado Sutta yang sejalan dengan kaidah emas sebagai kaidah etis untuk kehidupan sosial manusia yang lebih baik dan setara.
Kaidah emas mencerminkan kesetaraan atau impartiality bahwa “that we shall do not do any injustice to others in the way that we do not want others di the same injustice unto us”.
Kaidah emas atau kaidah kencana ini adalah juga cerminan dari keadilan atau justice yang dalam Buddhisme dimaknai sebagai impartiality atau kesetaraan. The Buddhist Dictionary defines the Pali term ‘yutti; as impartiality. Kata “yutti” juga dapat bermakna sebagai ‘a man of virtue, dan digabungkan dengan kata “dhamma” sebagai ‘yuttidhamma” yang berarti ‘a virtue of impartiality” (Buddhadatta, 1995).
Berlian The power of giving adalah nilai yang berlaku di dalam semua agama dan pergaulan manusia. Di dalam Buddhadharma dikenal Bodhisattva yang semata hidup demi membebaskan derita makhluk lain. “As long as being exist. As long as space lasts. May I. too, remain. To dissipate the suffering of the world” (Shantideva).
Tindakan empatis-altruistik Bodhisattva--julukan untuk semua umat Buddha atau umat manusia--menandakan manusia mampu memberi seperti dalam mahati-dana yakni berkorban yang merupakan kekuatan untuk kehidupan makhluk lain dan sumber kebahagian.
The power of giving yang diungkapkan Denny JA merupakan wujud dedikasi yang tiada lain adalah perilaku menolong atau compassion.
“Bodhisattva (Sanskrit, from bodhi “awakened” and sattva “being”): any person who, motivated by compassion, wishes to attain Buddhahood for the sake of all living beings.”(Loy David R. A New Buddhist Path: Enlightment Evolution and Ethics in the Modern World. Boston: Wisdom: 2015:126).
Pokok-pokok pemikiran agama Denny JA itu selalu disertai riset ilmu pengetahuan, termasuk juga mengenai nilai kebahagiaan dan kasih sayang, compassion yang merupakan cerminan Bodhisattva.
Pemikiran kehidupan beragama yang disertai dengan semangat saintifik ini juga sejalan dengan Karen Armstrong dalam bukunya Compassion: 12 Langkah Menuju Hidup Berbelas Kasih, (penerbit Mizan. 2013) yang menyebut langkah menuju hidup berbelas kasih itu sebagai science of compassion.