DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Agama Memanusiakan Manusia: Tanggapan terhadap Pemikiran Denny JA tentang Agama Menjadi Warisan Kultural

image
Musdah Mulia

Pengalaman perempuan sangat diperlukan dalam merekonstruksi penafsiran bias gender atas nama agama.

Denny JA berulang kali menekankan pentingnya mengembangkan tafsir agama yang tidak mendiskriminasi kelompok mana pun, termasuk kaum perempuan, disabilitas, lansia dan kelompok minoritas suku dan agama, serta minoritas gender yang tertindas, seperti kelompok LGBT.

Menghadirkan agama yang membahagiakan

Sisi lain dari keunikan tulisan Denny JA adalah ketertarikannya pada the science of happiness dan neuro science yang menggiringnya kepada pengembangan spirituality of happiness atau agama yang membahagiakan.

Denny JA menjelaskan dengan mengutip sebuah penelitian yang dibuat oleh Harvard University, setidaknya ada satu faktor penting yang membuat seseorang bahagia, yakni relasi kemanusiaan yang hangat, akrab, intens, dan bermakna.

Kebahagiaan seseorang tergantung pada adanya relasi yang demikian dalam hubungan dengan pasangan, anggota keluarga, kolega, dan komunitas yang lebih luas.

Penelitian itu juga mengungkapkan, berbagai perilaku yang dapat membuat seseorang bahagia, di antaranya: selalu berbuat baik, banyak bersyukur, mudah memaafkan, ringan tangan memberi pertolongan, dan tidak dendam. Kelihatannya sangat mudah, tapi dalam praktiknya sangat sulit.

Perilaku baik tersebut harus dibiasakan agar menjadi tradisi dalam kehidupan.

Namun, perlu dicatat bahwa dalam membangun relasi, yang penting adalah kualitasnya, bukan kuantitasnya.

Kita tidak perlu memiliki banyak relasi namun kualitas relasi tersebut tidak mendukung munculnya ketenangan dan kedamaian dalam hidup.

Halaman:
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Berita Terkait