Agama Memanusiakan Manusia: Tanggapan terhadap Pemikiran Denny JA tentang Agama Menjadi Warisan Kultural
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Rabu, 12 April 2023 10:22 WIB
Takwa adalah kesungguhan manusia dalam mengemban amanat khalifah demi menjalankan misi utama kemanusiaan.
Pentingnya menghadirkan tafsir humanis dan inklusif
Saya amat mengapresiasi pandangan Denny JA terkait upayanya mengikis sikap mayoritas umat beragama yang meyakini adanya kebenaran mutlak dalam agama. Sebab, fakta-fakta historis tentang tafsir atau paham agama sebagai kebenaran mutlak telah memberi sumbangan signifikan bagi perpecahan umat manusia.
Tentu saja karena paham seperti itu secara alamiah menimbulkan rasa permusuhan dan bahkan kebencian kepada agama-agama yang berbeda.
Permusuhan dan kebencian bisa ditransformasikan ke dalam tindakan kekerasan, diskriminasi, persekusi, dan aksi-aksi sejenis yang merusak tatanan masyarakat beradab.
Pemutlakan adalah sesuatu yang dilarang oleh agama. Sebab yang mutlak hanyalah Tuhan Yang Maha Mutlak.
Pemahaman manusia, termasuk pahamnya tentang Tuhan dan agama adalah nisbi belaka. Pemahaman merupakan hasil penafsiran.
Dalam konteks Islam, tidak ada tafsir tunggal setelah Nabi Muhammad saw wafat. Fakta realitasnya adalah terdapat beragam penafsiran, dan setiap kelompok tafsir mendaku diri sebagai pemegang otoritas tafsir sehingga terjadi saling berebut tafsir.
Sebuah penafsiran yang dihasilkan suatu kelompok seringkali mengandung unsur-unsur diskriminatif, eksploitatif, dan kekerasan, baik itu dibuat secara sengaja maupun tidak.
Di sinilah pentingnya umat beragama selalu mengembangkan nalar kritis, rasional, dan mengedepankan prinsip keadilan serta pemenuhan hak asasi manusia.