Denny JA: Satu Persen dari APBN untuk Diplomasi Budaya
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Jumat, 24 Februari 2023 07:01 WIB
![image](https://img.orbitindonesia.com/2023122810205220221229072647_original.jpg)
Denny menjelaskan, ada tiga hal utama yang juga bisa dikerjakan oleh Indonesia.
Pertama, kultur Korea Selatan dikampanyekan secara internasional, dan dijadikan bagian dari diplomasi kultural resmi pemerintahan. Negara secara sengaja menjadikan diplomasi kultural sebagai bagian dari diplomasi kenegaraan.
“Strategi pertumumbuhan ekonomi nasional secara sengaja juga disusun dengan memasukkan pemberdayaan budaya nasional di sana,” katanya.
Kedua, perusahaan besar Korea Selatan juga ikut mengkampanyekan budaya Korea. Perusahaan besar seperti Hyundai dan Samsung juga diminta ikut memberdayakan kultur Korea.
“Jika produk budayanya disukai dunia, musiknya, drama, film, itu juga akan memberikan efek kepada industri Korea. Brand besar bisnis Korea juga diuntungkan,” tambah Denny.
Hal ketiga adalah komitmen pemerintah itu dikongkretkan pula dengan alokasi anggaran dari pemerintahnya.
Sejak tahun 1990an, satu persen dari APBN Korea Selatan dialokasikan untuk pemberdayaan kultur Korea Selatan
“Kita bisa bayangkan APBN indonesia per tahun 3.000 triliun rupiah. Satu persen saja dari 3.000 triliun adalah 30 triliun pertahun,” kata Denny.
Nilai tersebut jika dialokasikan setiap tahun untuk memberdayakan budaya di Indonesia sudah sangat cukup.
“Karena itu kita menyambut baik perhelatan International Minangkabau Literacy Festival yang diinisiasi oleh teman-teman dari Satupena Sumatera Barat ini, yang dipimpin oleh Sastri Bakry,” kata Denny.