DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Syaefudin Simon: Buya Syafii dalam Kahar Muzakir dan Kahar Muzakar

image
Buya Syafii Maarif tentang Kahar Muzakir dan Kahar Muzakar

ORBITINDONESIA.COM - Tak sedikit orang yang bingung -- kenapa Kahar Muzakir diangkat sebagai pahlawan nasional? Bukankah ia pemberontak di Sulsel yang ditumpas negara karena hendak mendirikan negara Islam?

Rupanya tak hanya orang awam yg keliru menyamakan Kahar Muzakir dengan Kahar Muzakar. Sejarawan Columbia University, AS, William R Roff (1929-2013) misalnya, keliru berat, menyamakan sang pejuang Abdul Kahar Muzakir dengan sang pembangkang Abdul Kahar Muzakar.

John D. Ledge dalam bukunya, Sukarno, A Political Biography, juga menyantumkan hanya satu indeks pada nama Kahar. Ini artinya, John D. Ledge, secara bibliografis, telah melakukan kesalahan fatal. Menyamakan Kahar dari dua person yang berbeda. Kahar Muzakir dan Kahar Muzakar.

Baca Juga: Resensi Buku: Kegalauan Penyair tentang Masa Depan Minangkabau

Di sinilah sejarawan Prof. Dr. Ahmad Syafii Maarif tertantang meluruskan kekeliruan tersebut. Melihat kebingungan sebagian masyarakat terhadap Kahar Muzakir dan Kahar Muzakar – Buya Syafii bertindak untuk menjernihkannya.

Caranya unik: mengusulkan kepada pemerintah agar Abdul Kahar Muzakir -- nama lengkap Kahar Muzakir -- mendapat gelar pahlawan nasional.

Fatima Zahra -- putri Abdul Kahar Muzakir -- bercerita: Penganugerahan ayahnya menjadi pahlawan nasional adalah berkat usulan dan usaha keras Buya Syafii Maarif.

“Keluarga Abdul Kahar Muzakir sangat berterima kasih kepada Buya Syafii yang telah mengusulkan ayah kami kepada pemerintah Indonesia menjadi pahlawan nasional,” ungkap Fatima.

Baca Juga: LPSK Terima Pengajuan Perlindungan Terhadap David dan Saksi

Ia tahu, tak sedikit masyarakat yang memandang keliru kepada ayahnya. Menyamakannya dengan Abdul Kahar Muzakar. Padahal “Kahar Muzakir” berbeda 180 derajat dari “Kahar Muzakar”

Halaman:
1
2
3
4
5
6

Berita Terkait