Syaefudin Simon: Buya Syafii dalam Kahar Muzakir dan Kahar Muzakar
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Sabtu, 25 Februari 2023 15:26 WIB
Ketika rejim kolonial Jepang – untuk mendapat dukungan kaum republikan dalam melawan Sekutu -- membentuk Badan Penyelidikan Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) atau Dokuritsu Junbi Cosakai, 29 April 1945, Abdul Kahar Muzakir menjadi anggota dewan penasihat pusat.
Putra Kotagede itu kemudian menjadi anggota BPUPKI mewakili kelompok Islam nasionalis. Ia masuk dalam “Panitia Sembilan” yang merumuskan konsep dasar negara Republik Indonesia.
Panitia Sembilan terdiri atas Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, Mr. Muh. Yamin, Mr. Ahmad Subarjo, Mr. A.A. Maramis, Abdul Kahar Muzakir, Wahid Hasyim, H. Agus Salim, dan Abikusno Cokrosuyoso.
Baca Juga: Harta Kekayaan Rafael Alun Trisambodo Diperiksa KPK, Inilah Hasilnya Ada Rubicon dan Harley Davidson
Selanjutnya, putra Muzakir itu, terus berjuang di BPUPKI, kemudian di Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI, atau Dokuritsu Junbi Inkai) sampai Indonesia merdeka.
Tugas PPKI adalah melanjutkan hasil kerja BPUPKI dan menyiapkan pemindahan kekuasaan dari pihak Jepang kepada bangsa Indonesia. Dan kita tahu, akhirnya, Soekarno-Hatta atas nama bangsa Indonesia, mendeklaraskan Kemerdekaan Indonesia, pada hari Jumat 9 Ramadhan 1364 H atau tanggal 17 Agusus 1945.
Selesaikah perjuangan Abdul Kahar Muzakir? Tidak! Setelah merdeka, fokus perhatian Abdul Kahar Muzakir diarahkan untuk memajukan pendidikan Islam. Ia berperan besar dalam pendirian Sekolah Tinggi Islam (STI) yang kelak dikenal sebagai Universitas Islam Indonesia (UII).
STI resmi berdiri pada 8 Juli 1945 di Jakarta. Lalu pada 10 April 1946, STI dipindahkan ke Yogyakarta. Pada 1947, STI berubah menjadi UII (Universitas Islam Indonesia).
Baca Juga: PROFIL TERBARU Jonathan Latumahina, Pekerjaan, Keahlian, dan Nama Panggilan
Prof KH Abdul Kahar Muzakir menjadi rektor pertama sejak STI berdiri. Ia menjabat sebagai rektor selama dua periode, 1945-1948 (pada masa STI) dan 1948-1960 (pada masa UII).