DECEMBER 9, 2022
Orbit Indonesia

Syaefudin Simon: Buya Syafii dalam Kahar Muzakir dan Kahar Muzakar

image
Buya Syafii Maarif tentang Kahar Muzakir dan Kahar Muzakar

Betul, Abdul Kahar Muzakar (24 Maret 1921 – 3 Februari 1965) yang nama aslinya La Domeng adalah pengagum Abdul Kahar Muzakir (16 April 1907 – 2 Desember 1973).

La Domeng, salah satu murid Abdul Kahar Muzakir di sekolah Muhamadiyah, Solo. Saking kagumnya kepada sang guru, La Domeng, mengganti namanya menjadi Abdul Kahar Muzakar.

Ketika terjadi pemberontakan terhadap NKRI di Sulawesi Selatan, nama Abdul Kahar Muzakar “melambung”. Kahar Muzakar – sebutan akrabnya – memimpin sebuah gerakan yang berafiliasi dengan Darul Islam pimpinan Sekarmadji Kartosuwiryo.

Baca Juga: Akhirnya Polisi Periksa Agnes yang Ucapannya Bikin Mario Naik Pitam, Bagaimana Hasilnya

Kahar Muzakar sangat ditakuti di Sulawesi, khususnya di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara. Ia memberontak terhadap NKRI cukup lama, 1950-1965.

Nama Kahar Muzakar sempat menjadi legenda sebagai “pejuang Islam” yang tak terkalahkan. Tak sedikit rakyat Sulawesi yang bergabung dengannya karena gerakan Kahar Muzakar mengatas namakan negara Islam.

Sampai akhirnya, Kahar Muzakar ditumpas TNI di bawah komando Jenderal M. Jusuf. Sang pembangkang mati tertembak dalam “Operasi Tumpas” 3 Februari 1965 di Lasolo, Konawe Utara, Sulawesi Tenggara.

Nama Kahar Muzakar yang legendaris inilah yang kemudian membingungkan sebagian orang. Banyak yang keliru, menyamakan Kahar Muzakir dengan Kahar Muzakar.

Baca Juga: Viral, Warganet Ungkap Isi Pengaduan Agnes ke Mario Dandy Satriyo yang Bikin David Koma

Padahal, kedua nama itu, berbeda orang dan berbeda haluan politiknya. Kahar Muzakir adalah pejuang berdirinya NKRI. Kahar Muzakar pemberontak, anti-NKRI.

Halaman:
1
2
3
4
5
6

Berita Terkait