A. Kunarwoko: Gerundelan Orang Republik, Gerundelan Orang Katolik
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Kamis, 16 November 2023 10:20 WIB
ORBITINDONESIA.COM - Gerundelan itu kata Jawa. Artinya menggerutu. Orang Jakarta bilang ngedumel. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KKBI) menambah nuansa kata menggerundel itu. Yaitu : bersungut-sungut berkepanjangan karena niatnya tidak tercapai.
Romo Mangun pernah meluncurkan buku yang diberi judul “Gerundelan Orang Republik”. Buku itu merupakan kumpulan esai Romo Mangun yang pernah dimuat di berbagai media massa, seperti harian Kompas, Indonesia Raya, Suara Karya, Jawa Pos, Majalah Mingguan Tempo, dari tahun 1972 sampai 1995.
Seperti Romo Mangun, sekarang ini banyak orang lagi menggerundel. Lebih dari itu, banyak yang sungguh marah, sedih, kecewa, geram, jengkel, galau, merasa kecolongan, tidak mengerti kenapa ini mesti terjadi.
Tokoh sebesar dan setegar Goenawan Mohamad saja, sampai berlinang air mata menahan kepedihan itu. Banyak yang ngedumel. Tak terbilang lagi yang menggerundel. Mereka kecewa berat. Amat sangat kecewa.
“Lebih kecewa dibanding ketika diputus pacar”, kata para netizen. Maklum, sang idola lagi memperagakan “jurus dewa mabuk” yang membuat keliyengan.
Maklum, sang junjungan lagi bikin kejutan yang tak masuk akal, yang melawan nalar, yang tak bisa dimengerti, menerabas kepatutan, yang bikin patah hati.
Sebulan terakhir ini, gerundelan itu begitu deras melukai. Medsos kita dipenuhi opini dan narasi yang hilir mudik silih berganti. Mana yang asli sudah tak ketahuan lagi. Maklum sudah diforward berkali-kali. Makin menyedihkan, pengamat dan pakar survey Yunarto Wijaya sampai ngumpet, pamit tiarap tak bisa lagi hadir di media.
Baca Juga: Pembukaan The Marvels Cuma Dapat 47 Juta Dolar, Ini Dianggap Bencana
Apa saja isi gerundelan itu ? Menurut Ketum PDIP Megawati, akhir-akhir ini manipulasi hukum kembali terjadi. Itu semua akibat praktik kekuasaan yang telah mengabaikan kebenaran hakiki, yang tak lagi melakukan politik atas dasar nurani.