A. Kunarwoko: Gerundelan Orang Republik, Gerundelan Orang Katolik
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Kamis, 16 November 2023 10:20 WIB
Sudah saatnya semua komponen bangsa yang berkehendak baik untuk bergandeng tangan, agar Pemilu mendatang menjadi momentum mendapatkan pemimpin terbaik, yang bisa menginspirasi dan memberi arti kemerdekaan itu.
Sesudah empet menyaksikan drakor dan gerundelan rakyat akhir-akhir ini, dalam pidato politiknya Megawati menyerukan: “Jangan lupa terus kawal demokrasi berdasarkan nurani. Jangan takut untuk bersuara. Jangan takut untuk berpendapat, selama segala sesuatunya tetap berakar pada kehendak hati rakyat”. Seruan ini, pernah dijalani Romo Mangun dengan sangat baik.
Baca Juga: Denise Chariesta Ungkap Keberadaan JK, Ternyata Asik Mabuk-mabukan di Sini
Menjelang Pemilu, suasana makin panas. Politik kekuasaan sedang mengeluarkan tajinya. Intrik-intrik menjijikkan sedang dipertontonkan. Tahun 1998, di awal reformasi dulu, Romo Mangun dengan lantang menyerukan pada umat Katolik agar jangan takut menegakkan politik moral.
“Kita mesti pro Kerajaan Allah. Bukan pro penguasa yang menindas. Orang Katolik jangan pernah kongkalikong dengan Pilatus dan Herodes”.
Seruan Romo Mangun 25 tahun lalu, rasanya masih menggema dan harus terus digemakan sekarang ini. Semoga pula nota pastoral KWI tentang Pemilu 2024 yang sedang kita tunggu, menyerukan hal yang sama dan menegaskan seruan Romo Mangun ini.
Kalau kita tidak segera menyingsingkan lengan baju menegakkan politik moral dan politik kemaslahatan bagi banyak orang ini, kita pasti cuma akan halu nyinyir dan cengeng. Kita sangat mengerti “suasana kebatinan” begitu banyak orang yang sekarang ini merasa ditinggalkan pemimpin yang sempat membuai mimpi kita.
Kita sangat mengerti saudara kita pak Rudy ketua PDI DPC Solo dan teman-teman PDIP-nya rame-rame menyanyikan lagunya Didi Kempot “Suket Teki”. Tapi mosok kita terus-terusan mengulang refrein kegalauan dan gerundelan lagu itu:
Jebulé janjimu, jebulé sumpahmu, ra biso digugu. Wong salah ora gelem ngaku salah. Suwé-suwé sopo wongé sing betah. Mripatku uwis ngerti sak nyatané. Kowé sèlak golèk menangmu dhéwé. Tak tandur pari jebul thukulé malah suket teki .. Cukuplah ! Begitu ya teman-teman. Mari kita bangkit dan tegak berlari lagi.
A.Kunarwoko
15 November 2023