Eko Kuntadhi: Papua, Kemewahan dan Air Mata
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Senin, 26 September 2022 09:05 WIB
Bayangkan, bagaimana kemajuan bisa menyentuh rakyat dengan kondisi transportasi seperti ini.
Keterbelakangan. Isolasi akibat alam yang keras. Pada akhirnya membuat masyarakat di pegunungan Papua sulit untuk berkembang maju. Wajar jika disana akhirnya berkembang KKB karena mereka merasa diperas oleh Jakarta.
Padahal kalau mau jujur, Pemerintah Pusat telah mngucurkan dana tidak sedikit ke Papua. Dana Otsus disalurkan untuk Papua dan Papua Barat sangat besar. Jumlahnya sampai Rp8,6 triliun setahun.
Baca Juga: Peristiwa Ledakan di Asrama Grogol, Polisi Jadi Korban, Begini Kondisinya
Tapi kemana dana itu mengalir? Kenapa jalan-jalan di Papua masih seperti kubangan kerbau padahal sudah banyak sekali support dikucurkan Jakarta.
Bagaimana kondisi sekolah disana. Puskesmas. Sarana publik lainnya?
Kalau kita ke Jayapura atau Fakfak mungkin lain cerita. Kondisinya tidak beda dengan kota-kita lain di Jawa. Tapi coba tengok Nduga, Pegunungan Jaya, Puncak Jaya, Asmat.
Kita akan menemuka wajah kemiskinan bercampur dengan keterbelakagan. Mereka seperti diisolasi oleh keterbatasan jalan dan akses transportasi.
Baca Juga: Bubuk Petasan Penyebab Ledakan di Asrama Polisi Sukoharjo Ternyata Barang Sitaan 2021, Kok Bisa?
Sekalinya mau di bangun jalan, KKB menembaki para pekerja. Sepertinya mereka memang sengaja untuk membiarkan Papua terisolasi. Tidak bisa ditembus. Atau menghalangi kemajuan.