Menemukan Kebebasan Sejati: Pelajaran dari Buku “Berani Tidak Disukai”
- Penulis : Khoirotun Nisak
- Senin, 21 Juli 2025 15:55 WIB

Dengan membongkar ilusi tentang pengakuan sosial dan mengganti pencarian validasi dengan keberanian untuk hidup sesuai nilai pribadi, buku ini mengajarkan bahwa menjadi ‘disukai’ bukanlah syarat untuk menjadi bahagia.
Apa yang membuat Berani Tidak Disukai begitu relevan adalah keberaniannya untuk membalik paradigma.
Di saat banyak buku self-help mengajak kita menjadi lebih baik agar diterima, buku ini justru menyarankan kita untuk berdamai dengan ketidaksempurnaan dan memilih hidup otentik, walau mungkin tidak disukai. Inilah esensi kebebasan sejati: hidup tanpa rasa takut akan penilaian orang lain.
Buku ini bukan sekadar bacaan ringan tentang percaya diri, melainkan sebuah peta untuk transformasi batin. Ia tidak menawarkan solusi instan, tetapi membuka ruang refleksi bagi siapa saja yang lelah dengan pencitraan dan ingin kembali ke rumah paling hakiki: diri sendiri.
Membaca Berani Tidak Disukai seperti diajak berdialog dengan suara hati sendiri—jujur, kadang menyakitkan, tapi pada akhirnya menyembuhkan.***