DECEMBER 9, 2022
Kolom

Catatan Denny JA: Indonesia dan Jalan Emas Abad 21

image
(OrbitIndonesia/kiriman)

Minyak,  Bisnis, dan Politik (16)

ORBITINDONESIA.COM - Di bawah langit Riau yang mendung, pada suatu pagi di Blok Rokan, deru kompresor masih bernyanyi seperti biasa. Namun di antara kabut sumur tua dan aroma minyak mentah yang pekat, sesuatu telah berubah.

Di ruang kendali yang sunyi, para operator tak lagi hanya mengandalkan insting dan kunci pas. Mereka kini menatap layar digital yang menampilkan grafik tekanan reservoir secara real time.

Baca Juga: Catatan Denny JA: Bangkitnya Negara Minyak Melawan Super Power Dunia

Ini hasil olahan sensor bawah tanah yang dikalkulasi oleh sistem kecerdasan buatan.

Di ladang Minas, teknologi AI Expert System seperti e-MARS dan VENUS kini digunakan untuk memahami perilaku reservoir tua, memprediksi penurunan produksi, dan menyarankan intervensi tanpa harus mengebor sumur baru.

Ini bukan eksperimen. Ini kenyataan. Advanced Reservoir Management berbasis artificial intelligence (AI) yang diterapkan di lapangan minyak tua, dan itu terjadi di Indonesia.

Baca Juga: Catatan Denny JA: Mengapa Saya Menerima Jabatan Komisaris Utama PT Pertamina Hulu Energi?

Bukan di Texas. Bukan di Norwegia. Tapi di Riau—tanah tempat kita dulu menyalakan pelita bangsa.

-000-

Transformasi digital di Rokan adalah bagian dari denyut nadi baru yang menyeluruh: Continuous Improvement Program (CIP). 

Baca Juga: Catatan Denny JA: Donald Trump, Tarif 32 Persen dan Kisah Sepatu Cibaduyut

Dari operator lapangan hingga insinyur pusat, ribuan ide perbaikan teknologi dan efisiensi dikembangkan, diuji, dan direplikasi.

Halaman:

Berita Terkait