Catatan Denny JA: Indonesia dan Jalan Emas Abad 21
- Penulis : Krista Riyanto
- Selasa, 22 Juli 2025 10:36 WIB

-000-
Dari Memoar Pahit ke Lompatan Baru
Kita tidak kekurangan minyak. Kita tidak kekurangan tenaga. Tapi kita pernah kekurangan keberanian.
Baca Juga: Catatan Denny JA: Bangkitnya Negara Minyak Melawan Super Power Dunia
Di era 1960-an, Indonesia adalah bintang di panggung OPEC, mengekspor lebih dari separuh produksi.
Tapi dekade berikutnya penuh luka: mafia migas, rente, kebocoran sumur—dan akhirnya, keluar dari OPEC karena tidak lagi mampu menjadi eksportir neto.
Namun kini, di tengah AI, transparansi, dan reformasi tata kelola, kita punya peluang untuk menulis ulang takdir kita sendiri.
Baca Juga: Catatan Denny JA: Mengapa Saya Menerima Jabatan Komisaris Utama PT Pertamina Hulu Energi?
-000-
Indonesia adalah poros strategis antara Timur Tengah dan Asia Timur—produsen dan konsumen terbesar energi dunia.
Kita punya Natuna, Masela, Cepu, geothermal Flores, LNG Papua—harta karun yang belum seluruhnya dibuka.
Baca Juga: Catatan Denny JA: Donald Trump, Tarif 32 Persen dan Kisah Sepatu Cibaduyut
Tapi jika kita lambat, korporasi asing akan datang membawa teknologi, mengambil nilai tambah, lalu pergi.