Catatan Denny JA: Bangkitnya Negara Minyak Melawan Super Power Dunia
- Penulis : Krista Riyanto
- Sabtu, 12 Juli 2025 18:28 WIB

Minyak, Bisnis, dan Politik (9)
ORBITINDONESIA.COM - Pada suatu pagi yang lengang di bulan September 1960, lima pria berjalan memasuki ruang pertemuan sederhana di distrik Al Rashid, Baghdad.
Tak ada kemegahan diplomatik, tak ada sambutan karpet merah. Mereka adalah para menteri minyak dari Iran, Irak, Kuwait, Arab Saudi, dan Venezuela.
Baca Juga: Analisis Denny JA: Setelah Amerika Serikat Menjatuhkan Bom ke Iran
Ini negara-negara yang kala itu masih dianggap periferal dalam panggung dunia.
Namun di ruang sunyi itu, mereka menandatangani sebuah perjanjian pendek. Sebuah piagam tanpa kilau, namun menyimpan bara. Dari kesepakatan sederhana itu, lahirlah OPEC—Organisasi Negara Pengekspor Minyak.
Mereka bukan negarawan besar. Bukan pula jenderal bersenjata. Namun kelak, dari tangan mereka, dunia akan gemetar hanya karena satu keputusan: menaikkan atau menurunkan kuota produksi minyak.
Baca Juga: Analisis Denny JA: Indonesia Jadi Tempat Paling Aman Jika Pecah Perang Dunia Ketiga
Apa yang bisa Indonesia pelajari dari babak ini?
Bisakah sekumpulan negara berkembang, yang dahulu hanya menjadi ladang eksploitasi kolonial, kini menjadi pusat gravitasi ekonomi global?
–000–
Baca Juga: Analisis Denny JA: Dari Gencatan Senjata Iran-Israel Menuju Masa Depan Palestina Merdeka?
Sejarah OPEC adalah sejarah perlawanan tanpa senjata. Sebelum 1960, dunia minyak dikendalikan oleh tujuh perusahaan raksasa Barat.