Catatan Denny JA: Siapa Menguasai Energi, Menguasai Peradaban, Politik Energi Abad 21
- Penulis : Krista Riyanto
- Senin, 21 Juli 2025 08:26 WIB

Atau kita bisa meniru Sahara: membangun infrastruktur masa depan bahkan di tanah yang gersang?
Energi, hari ini, bukan lagi soal sekadar bahan bakar. Ia adalah logika utama dari geopolitik. Di balik invasi Rusia ke Ukraina, pipa gas Nord Stream dijadikan alat tawar-menawar.
Ketika negara-negara BRICS meluncurkan sistem pembayaran lintas mata uang untuk membeli minyak dan gas, tak hanya US Dolar, mereka sebenarnya sedang membangun tatanan dunia baru.
Baca Juga: Tentang Pemilu Curang, Efek Bansos, Sampai Hak Angket, Inilah Analisis Denny JA
Di Laut Cina Selatan dan Kutub Utara, konflik berbasis cadangan energi kian memanas.
Semua kekuatan baru selalu dimulai dengan kontrol atas sumber daya. Di abad 21, itu bukan lagi emas atau tanah, tapi energi—dalam bentuk yang semakin kompleks: litium, kabel laut, artificial intelligence (AI), dan cloud energi.
-000-
Baca Juga: Hilangnya Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024 dan Kisah 4 Presiden Menurut Analisis Denny JA
Bayangkan dunia seperti catur 4 dimensi. Masa depan energi bisa mengikuti empat skenario:
Skenario 1: Dominasi Teknologi Barat.
Paten, platform, dan standar teknologi dikuasai AS dan Eropa. Negara berkembang seperti Indonesia hanya jadi pasar, bukan pemain.
Skenario 2: Dunia Bipolar Energi.