DECEMBER 9, 2022
Internasional

Qatar Ajukan Usulan Baru Gencatan Senjata 60 Hari di Gaza dan Tukar Sandera

image
Tenda sementara bagi pengungsi berdiri di antara puing bangunan di Kota Gaza, Palestina, 8 Juni 2025. ANTARA/Xinhua/Rizek Abdeljawad/aa.

Hamas di sisi lain berulang kali menyatakan kesiapannya membebaskan seluruh sandera Israel dengan syarat perang dihentikan, Israel sepenuhnya menarik diri dari Gaza, dan tahanan Palestina dibebaskan -- syarat-syarat yang ditolak oleh Netanyahu, yang justru menuntut persyaratan tambahan seperti perlucutan senjata kelompok perlawanan Palestina.

Israel memperkirakan sekitar 50 sandera masih ditahan di Gaza, dengan sekitar 20 orang diyakini masih hidup.

Sementara itu, lebih dari 10.400 warga Palestina saat ini dipenjara di Israel, di mana mereka menghadapi penyiksaan, kelaparan, dan pengabaian medis -- kondisi yang telah menyebabkan sejumlah kematian, menurut kelompok hak asasi manusia Palestina dan Israel serta media setempat.

Baca Juga: 170 Penyair Dunia Termasuk Indonesia Akan Membaca Puisi "Nyanyian Cinta Dunia untuk Gaza"

Meski ada seruan internasional untuk gencatan senjata, militer Israel terus melancarkan serangan mematikan di Gaza yang telah menewaskan lebih dari 56.600 warga Palestina, mayoritas perempuan dan anak-anak, sejak Oktober 2023.

Pada November lalu, Mahkamah Pidana Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Benjamin Netanyahu dan mantan kepala pertahanan, Yoav Gallant, atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Israel juga tengah menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional atas serbuannya di wilayah tersebut.***

Baca Juga: Serangan Udara Brutal Israel Tewaskan 92 Warga Palestina di Jalur Gaza

Halaman:

Berita Terkait