DECEMBER 9, 2022
Internasional

PBB Sebut Kelangkaan Kebutuhan Pokok di Gaza Picu Lonjakan Penyakit yang Seharusnya Dapat Dicegah

image
Warga Gaza sedang antre makanan (Foto: Xinhua)

ORBITINDONESIA.COM -- Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) pada Kamis, 26 Juni 2025 mengatakan bahwa para mitra mereka yang menyalurkan bantuan kesehatan di Gaza melaporkan lonjakan penyakit yang dapat dicegah akibat kekurangan air bersih, sanitasi, dan bahan bakar.

Dikatakan oleh OCHA bahwa dalam dua pekan terakhir, lebih dari 19.000 kasus diare air akut telah dilaporkan, berikut 200 lebih kasus sindrom penyakit kuning akut dan diare berdarah.

"Wabah ini secara langsung terkait dengan kekurangan air bersih dan sanitasi di Gaza, menyoroti kebutuhan mendesak akan bahan bakar, pasokan medis, air, serta barang-barang kebersihan dan sanitasi untuk mencegah kolapsnya sistem kesehatan publik lebih lanjut," kata para pekerja kemanusiaan.

Baca Juga: Dianita Maulin Vasko Baca Puisi untuk Gaza Bersama Penyair dan Tokoh Sumatra Barat

Para mitra juga melaporkan insiden dengan korban massal lainnya di Rumah Sakit Al Aqsa menyusul serangan udara di Deir al-Balah.

Mereka mengatakan rumah sakit tersebut menerima lebih dari 20 jenazah dan 70 orang terluka. Pasien terluka tambahan harus dipindahkan ke Kompleks Medis Nasser dan dua fasilitas kesehatan lainnya.

"Warga sipil di Gaza terus berguguran atau terluka setiap hari, baik akibat serangan udara Israel, penembakan artileri, atau saat berusaha mencari makanan untuk keluarga mereka," kata OCHA. "Peristiwa tragis ini tidak boleh dinormalisasi dan harus segera dihentikan."

Baca Juga: Dianita Maulin Vasko, Istri Wagub Sumbar, Teteskan Air Mata untuk Gaza

Di sisi positif, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan pengiriman bantuan medis pertama ke Gaza sejak 2 Maret, saat Israel memberlakukan blokade penuh di wilayah tersebut. Sembilan truk yang membawa pasokan medis esensial, 2.000 unit darah, dan 1.500 unit plasma diangkut melalui perlintasan perbatasan Kerem Shalom/Karem Abu Salem.

WHO menyatakan bahwa pasokan tersebut didistribusikan ke rumah sakit prioritas. Darah dan plasma dikirim ke fasilitas penyimpanan dingin di Kompleks Medis Nasser di Khan Younis, Gaza Selatan, untuk didistribusikan ke rumah sakit yang mengalami kekurangan pasokan yang kritis di tengah lonjakan korban luka, banyak di antaranya terkait dengan insiden di situs distribusi makanan yang dimiliterisasi dan tidak terafiliasi dengan PBB yang dikelola oleh Amerika Serikat.

WHO mengatakan pengiriman pasokan medis yang sangat dibutuhkan ini hanyalah setetes air di lautan.

Baca Juga: Tujuh Tentara Israel Tewas dalam Ledakan di Kota Khan Younis, Jalur Gaza Selatan

Sementara itu, OCHA mengatakan bahwa untuk memenuhi kebutuhan kemanusiaan dan membantu mengurangi penjarahan, sangat penting untuk meningkatkan aliran barang kemanusiaan dan komersial yang esensial ke Gaza melalui berbagai perlintasan dan rute, serta memfasilitasi pendistribusiannya secara aman di seluruh wilayah tersebut.

Halaman:
Sumber: Xinhua

Berita Terkait