Humaniora
Di Era Artificial Intelligence, Angkatan Puisi Esai Justru Menguat
- Penulis : Krista Riyanto
- Sabtu, 21 Juni 2025 06:37 WIB

Denny JA (tengah). (OrbitIndonesia/kiriman)
Puisi esai membuka peluang baru bagi sastra Indonesia untuk memberi warna dalam khazanah sastra dunia.
Ketika kata-kata dapat diproduksi oleh mesin, justru puisi yang paling manusiawi akan bertahan. Dan puisi esai adalah bentuk paling jujur dari kemanusiaan yang terhubung dengan dunia nyata: penuh luka, cinta, ironi, dan harapan.
Di tengah kebisingan data, puisi esai hadir sebagai suara yang menenangkan. Ia bukan sekadar baris kata, tapi jembatan antara logika dan nurani. Itulah sebabnya, di era AI ini, angkatan puisi esai justru menguat.***
Baca Juga: Orasi Denny JA: Mereka yang Dikubur di Hati Manusia