Guangdong dan Indonesia Jajaki Peluang Baru untuk Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan
- Penulis : Mila Karmila
- Kamis, 12 Juni 2025 02:31 WIB

ORBITINDONESIA.COM -- Konferensi Pertukaran Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan China (Guangdong)-Indonesia digelar di Guangzhou pada 10 Oktober lalu dan dihadiri oleh lebih dari 400 peserta.
Berbagai diskusi pada konferensi tersebut berpusat pada tema-tema seperti pembangunan mekanisme kerja sama, kolaborasi rantai pasokan, dan fasilitasi investasi perdagangan, dengan fokus pada potensi kerja sama di bawah kerangka Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (Regional Comprehensive Economic Partnership/RCEP) dan penjajakan peluang pengembangan di era baru.
Konferensi ini menekankan pendalaman kolaborasi di berbagai bidang seperti ekonomi digital serta mendorong implementasi praktis sejumlah proyek.
Baca Juga: Muslim di Ningxia, China Merayakan Hari Raya Iduladha: Festival Ini Luar Biasa
Presiden Dewan Provinsi Guangdong untuk Promosi Perdagangan Internasional (Kamar Dagang Internasional Guangdong) Chen Xiaofeng mengindikasikan bahwa volume perdagangan antara Guangdong dan Indonesia diperkirakan mencapai 171,8 miliar yuan (1 yuan = Rp2.264) pada 2024, menandai peningkatan 12,4 persen secara tahunan (year on year/yoy).
Chen mengatakan bahwa tujuan pembangunan kedua wilayah itu sangat selaras, dengan potensi kerja sama yang signifikan dan prospek yang menjanjikan.
Ke depannya, Dewan Provinsi Guangdong untuk Promosi Perdagangan Internasional akan memanfaatkan sejumlah platform seperti platform daring layanan perusahaan "Yue Chain ASEAN" serta Pusat Layanan Perdagangan dan Investasi Indonesia.
Baca Juga: Menlu China Wang Yi Serukan Peningkatan Dialog Antarperadaban
Dewan itu juga akan meningkatkan mekanisme kolaborasi rantai pasokan internasional antara perusahaan-perusahaan dari Guangdong dan negara-negara ASEAN, mendukung bisnis Guangdong dalam memasuki dan membangun operasi di pasar Indonesia.
Selain terus memperdalam pertukaran dan kerja sama di sektor tradisional, berbagai upaya akan dilakukan untuk memperluas peluang kolaborasi di bidang-bidang kelas atas (high-end) seperti biomedis, material baru, dan energi baru, yang bertujuan untuk membangun rantai ekologi lintas perbatasan yang lebih tangguh.
Dalam sebuah pidato video, Wakil Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia Scenaider C.H. Siahaan menyatakan harapannya bahwa Indonesia akan sepenuhnya memanfaatkan berbagai keunggulan Guangdong untuk memperluas kerja sama di sektor ekonomi digital dan energi hijau, dan terus meningkatkan perdagangan dan investasi bilateral guna memungkinkan kerja sama ekstensif di antara perusahaan-perusahaan di bawah kerangka RCEP.
Baca Juga: Rute Penerbangan Baru antara Jakarta dan Haikou di China Resmi Diluncurkan
China tetap menjadi mitra perdagangan dan sumber investasi asing yang paling signifikan bagi Indonesia, dengan kemitraan strategis yang komprehensif antara kedua negara yang semakin erat dan mendorong pertumbuhan perdagangan bilateral yang stabil.