DECEMBER 9, 2022
Otomotif

Subsidi Tukar Tambah Mobil Picu Lonjakan Adopsi Kendaraan Energi Baru di China

image
Seorang staf (kiri) menjelaskan kebijakan terkait subsidi pembelian mobil kepada konsumen di sebuah gerai 4S di Chongqing, China barat daya, pada 17 Oktober 2024. (Xinhua/Wang Quanchao)

ORBITINDONESIA.COM - Program subsidi tukar tambah mobil di China mempercepat adopsi kendaraan energi baru (new energy vehicle/NEV), dengan penetrasi NEV bulanan di pasar mobil penumpang diperkirakan akan melampaui 60 persen pada 2025, demikian menurut laporan industri otomotif yang dirilis pada Jumat, 6 Juni 2025

Laporan yang disusun oleh Automotive Data of China (Tianjin) Co., Ltd. dan platform informasi, perdagangan, serta layanan otomotif Dongchedi atau DCar, menjelaskan bahwa lebih dari 70 persen konsumen yang disurvei menyatakan subsidi tersebut mendorong niat mereka untuk membeli NEV.

 Pada kuartal pertama (Q1) 2025, pembelian mobil penumpang melalui program tukar tambah mencapai 2,79 juta unit di China, meningkat lebih dari 1 juta unit secara tahunan (year on year/yoy).

Baca Juga: Sukses di Segmen Kendaraan Listrik Berbasis Baterai, Chery Kini Bidik Pasar Mobil Hybrid di Indonesia

Laporan tersebut juga mengungkap penggantian melalui skema tukar tambah mendominasi kategori subsidi, dengan jumlah mencapai 2,03 juta unit selama periode tersebut.

Riset para pengguna Dongchedi mengungkapkan konsumen sangat menyukai program subsidi dengan syarat yang lebih mudah diakses, seperti subsidi untuk pembelian mobil baru dan penggantian melalui tukar tambah.

Seiring dengan semakin lazimnya pemberian subsidi, "mengajukan subsidi sebelum membeli" telah menjadi praktik umum di kalangan konsumen, dengan 50 persen lebih di antaranya mengandalkan jaringan dealer 4S luring untuk mengetahui informasi subsidi, menurut laporan tersebut.***

Sumber: Xinhua

Berita Terkait