DECEMBER 9, 2022
Humaniora

Menag Nasaruddin Umar Minta Jemaah Calon Haji Hindari Aktivitas Tak Esensial Ketika di Mina

image
Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi berjalan di antara tenda jamaah calon haji Indonesia di Mina, Makkah, Arab Saudi, Senin, 26 Mei 2025. ANTARA FOTO/Andika Wahyu/Spt.

ORBITINDONESIA.COM - Menteri Agama Nasaruddin Umar meminta jamaah calon haji untuk menghindari aktivitas tak esensial ketika berada di Mina dan harus mengelola kesiapan fisik serta tenaga demi bisa menyelesaikan seluruh rangkaian lontar jumrah.

"Kalau wukuf di Arafah itu ibarat transit, maka di Mina inilah puncaknya. Kalau kita tidak menghemat energi, bisa bermasalah nanti saat puncak pelaksanaan (lempar jumrah)," ujar Menag Nasaruddin Umar di Makkah, Senin, 2 Juni 2025.

Pernyataan Menag Nasaruddin Umar tersebut disampaikan saat meninjau langsung kesiapan tenda-tenda serta fasilitas di kawasan Mina jelang puncak haji 1446 Hijriah/2025 Masehi.

Baca Juga: Anggota DPR RI, Abdul Fikri Faqih: Revisi UU Haji Penting Jamin Perlindungan Hak Jemaah

Menag mengimbau jamaah untuk menghindari paparan sinar matahari secara langsung, terutama pada siang hari. Jamaah disarankan menggunakan payung, membasahi kepala dengan air, serta memanfaatkan waktu sore atau malam hari untuk aktivitas di luar tenda.

"Jangan berkumpul di bawah panas yang sangat terik. Gunakan waktu dengan bijak agar tetap sehat sampai akhir ibadah," ujarnya.

Menag juga mengingatkan agar jamaah memprioritaskan ibadah wajib dan tidak menguras tenaga untuk aktivitas yang tidak esensial. "Kami imbau jamaah jangan terlalu banyak keliling, jalan-jalan ke mana-mana. Fokuslah untuk menyimpan energi," katanya.

Baca Juga: Esai Haji: Burung-Burung yang Thawaf di Langit Makkah

Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa sebagian tenda jamaah Indonesia berjarak sekitar tiga kilometer dari lokasi lontar jumrah, sementara sebagian lainnya mencapai hingga tujuh kilometer satu arah.

"Jadi bisa mencapai 14 kilometer pulang-pergi. Kita bersyukur tahun ini lokasi tenda jamaah Indonesia relatif lebih dekat dan tidak ditempatkan di Mina Jadid," ujarnya.

Pemerintah Indonesia, kata dia, sejak awal telah berkoordinasi dengan otoritas Arab Saudi agar jamaah mendapatkan lokasi yang sesuai dan ideal, termasuk menghindari penempatan di wilayah yang secara fikih dinilai di luar batas Mina oleh sebagian ulama.

Baca Juga: Esai Haji: Di Balik Lantai Bersih Tanah Suci

Ia apresiasi upaya Pemerintah Arab Saudi atas perbaikan sistem manajemen crowd control yang diterapkan pada musim haji tahun ini.

"Kita bersyukur ada bangunan dan infrastruktur baru, termasuk akses tangga dan jalur evakuasi. Ini semua mendukung kelancaran dan keamanan jamaah," ujarnya.***

Halaman:

Berita Terkait