Akademisi Inggris, Salman Sayyid: Palestina Adalah Bentuk Tuntutan Keadilan Global yang Lebih Luas
- Penulis : Mila Karmila
- Minggu, 01 Juni 2025 06:47 WIB

ORBITINDONESIA.COM - Perjuangan Palestina merupakan tuntutan akan keadilan global yang lebih luas, kata akademisi Universitas Leeds, Inggris, Salman Sayyid, di sela-sela konferensi Reorienting Resistance, edisi keempat dari Critical Muslim Studies yang digelar di Istanbul, Sabtu, 31 Mei 2025.
Menurut Salman Sayyid, situasi di Palestina mencerminkan keterbatasan umat Muslim dalam mempengaruhi dunia maupun pemerintah mereka sendiri.
Ketidakmampuan untuk merespons secara efektif itu memunculkan pertanyaan besar tentang tata kelola global dan menunjukkan kegagalan tatanan liberal internasional dalam memenuhi keadilan bagi umat Muslim,kata Salman Sayyid.
Baca Juga: PM Robert Abela: Malta Akan Mengakui Negara Palestina Bulan Depan
"Jika kita tidak bisa melindungi orang-orang yang menderita secara langsung di depan layar televisi kita dari kekejaman, maka tatanan dunia saat ini perlu dipikirkan ulang -- apalagi ketika rakyat Palestina berhadapan dengan negara kolonial pemukim terakhir dari dunia Barat," ujarnya.
Sayyid menambahkan bahwa perjuangan rakyat Palestina telah menggema ke seluruh penjuru dunia, tercermin dari meningkatnya dukungan internasional, termasuk sejumlah negara Amerika Latin yang memutuskan hubungan diplomatik dengan Tel Aviv.
Saat diwawancarai kantor berita Turki, Anadolu, Sayyid juga menyoroti bahwa sejak era Perang Dingin, konsep perlawanan telah dimarjinalkan di media dan institusi akademik Barat, dan keyakinan terhadap kesetaraan dalam tatanan liberal gagal mengatasi berbagai ketidakadilan.
Menurut Sayyid, konferensi yang mempertemukan para akademisi dan peneliti dari seluruh dunia seperti ini membantu menggeser perspektif sempit nasionalisme dengan memperkuat kerja sama lintas negara.
Dia pun menegaskan bahwa banyak tantangan dan peluang bersifat global seraya menekankan pentingnya membangun solidaritas transnasional untuk menciptakan dunia yang adil.
Selaras dengan hal tersebut, dia menjelaskan bahwa tujuan konferensi di Istambul ini adalah untuk meninjau ulang pengetahuan yang diproduksi tentang Islam dan umat Muslim dalam konteks dinamika global saat ini.
Baca Juga: Hidayat Nur Wahid Harap Presiden Prabowo Ajak Lebih Banyak Negara Dukung Palestina Merdeka
Dengan mengangkat tema “dekolonisasi dan emansipasi”, Sayyid menilai bahwa isu tersebut merupakan tantangan paling mendesak bagi masyarakat Muslim saat ini.