Menlu Sugiono: Para Pemimpin ASEAN Sepakat Jaga Sentralitas dan Jadikan Wadah Dinamis
- Penulis : Mila Karmila
- Selasa, 27 Mei 2025 06:40 WIB

ORBITINDONESIA.COM - Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Sugiono mengatakan para pemimpin ASEAN sepakat untuk menjaga sentralitas Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara dan menjadikannya sebagai wadah yang selalu dinamis dan dapat menyesuaikan dengan semua perubahan.
“Jadi, intinya, semua tadi sepakat ASEAN sentralitasnya harus dijaga, kemudian ASEAN merupakan sebuah wadah yang harus dinamis, bisa menyesuaikan dengan semua perubahan, dan tetap memperhatikan kepentingan negara-negara anggotanya,” kata Sugiono di Kuala Lumpur, Senin, 26 Mei 2025.
Para pemimpin ASEAN menyepakati itu dalam Sidang Pleno di pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-46 yang berlangsung di Kuala Lumpur Convention Centre (KLCC), Malaysia.
Baca Juga: Menlu Sugiono Tegaskan Israel Wajib Memfasilitasi Bantuan Kemanusiaan dari PBB
Sugiono mengatakan sidang pleno mengangkat topik bahasan “Membangun Komunitas ASEAN”. Hal-hal yang menjadi pembahasan antara lain tentang posisi ASEAN saat ini, bagaimana organisasi itu memandang semua dinamika geopolitik dan bagaimana ASEAN harus bisa menghadapi dinamika tersebut.
Para pemimpin ASEAN juga membahas soal kohesivitas dan menjaga kekompakan, sehingga dapat menjadi kekuatan regional yang diperhitungkan dan menjadi sebuah kekuatan yang benar-benar bisa bermanfaat.
Sugiono mengatakan dengan semua potensi -populasi ASEAN yang mencapai 660 juta penduduk, menjadikan ASEAN sebuah kekuatan ekonomi yang besar, selain memiliki berbagai komoditas yang bisa saling diperdagangkan dan itu menjadi kekuatan ekonomi sendiri yang jika dilihat secara jumlah lebih besar daripada kawasan lain di belahan dunia lain.
Baca Juga: Menlu Sugiono: Indonesia dan Thailand Sepakat Tingkatkan Hubungan Bilateral Jadi Kemitraan Strategis
Selain itu, Sugiono mengatakan ada juga pembahasan keanggotaan tetap Timor Leste di ASEAN. Sejak 2004, negara tersebut mengajukan diri sebagai anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara.
Secara politik, menurut Sugiono, para pemimpin ASEAN sepakat menerima Timor Leste sebagai anggota. Tentu saja proses berjalan untuk Timor Leste dapat menjadi anggota tetap, dan diharapkan pada KTT ASEAN ke-47 di Filipina, Timor Leste sudah menjadi anggota penuh ASEAN.
Dalam intervensinya, Presiden RI Prabowo Subianto mengatakan agar ASEAN juga mempertimbangkan keanggotaan bagi Papua Nugini, yang juga telah mengajukan untuk menjadi anggota ASEAN sejak 2018.
Baca Juga: Menlu Sugiono: PM China Li Qiang Lebih Dulu ke Jakarta Sebelum Presiden Prancis Emmanuel Macron
Dari sesi Retreat Pemimpin ASEAN, ia mengatakan pembahasan menyangkut Myanmar. Langkah apa yang sepatutnya diambil untuk menyelesaikan konflik yang ada di sana.
Selain itu, ia mengatakan juga ada pembahasan bagaimana ASEAN menghadapi situasi perubahan dan situasi geoekonomi yang terjadi di dunia saat ini.
Dalam KTT ASEAN ke-46 hari ini, ada juga pertemuan antara kepala negara dan perwakilan dari parlemen dari masing-masing negara ASEAN yang dilanjutkan dengan pertemuan “ASEAN Youth” dan komunitas bisnis.
Baca Juga: Presiden Prabowo Bertolak ke Thailand Didampingi Menlu Sugiono dan Seskab Teddy Indra Wijaya
“Tadi juga Presiden (Prabowo) sempat melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Laos (Sanexay Siphandone) dan Perdana Menteri Singapura ( Lawrence Wong). Dalam pembicaraan bilateral itu beliau sampaikan perlu ada peningkatan kerja sama khususnya di sektor-sektor ekonomi, sehingga apa yang disampaikan dalam (sidang) pleno di KTT itu benar-benar bisa secara konkritterlaksana,” ujar dia.
Sedangkan untuk KTT ASEAN-Dewan Kerja sama Negara-negara Teluk (GCC) dan KTT ASEAN-GCC-China yang akan berlangsung pada Selasa, 27 Mei 2025, ia mengatakan bahwa semua ada pada posisi mengharapkan pertemuan tersebut bukan sekedar pertemuan saja tetapi lebih konkrit.
“Diharapkan kerja sama kawasan bisa meningkatkan tentu saja ekonomi masing-masing kawasan dan ada intensitas kerja sama,” ujar Sugiono.***