Menlu Spanyol, Jose Manuel Albares: Israel Seperti Ingin Ubah Gaza Menjadi Pemakaman Luas
- Penulis : Satrio Arismunandar
- Rabu, 21 Mei 2025 14:00 WIB

ORBITINDONESIA.COM - Menteri Luar Negeri Spanyol Jose Manuel Albares mengatakan serangan militer Israel di Jalur Gaza “tidak masuk akal, kecuali jika tujuannya memang ingin mengubah Gaza menjadi pemakaman luas.”
“Sudah habis waktu untuk membuat pernyataan dan berkata-kata -- situasi di Gaza terlalu serius,” kata Jose Manuel Albares kepada wartawan di Brussels, Selasa, 20 Mei 2025 saat menghadiri pertemuan Dewan Urusan Luar Negeri Uni Eropa.
Atas dorongan Spanyol dan 16 negara lainnya, Uni Eropa pada hari yang sama sepakat untuk meninjau kembali Perjanjian Asosiasi dengan Israel, yang selama ini memberikan hak istimewa perdagangan kepada negara yang dibangun di atas tanah rakyat Palestina itu.
Baca Juga: BREAKING NEWS: RS Indonesia di Gaza Digempur Israel Secara Brutal, 55 Orang Terjebak di Dalam
Pada Februari 2024, Spanyol dan Irlandia telah mengirim surat permintaan peninjauan terhadap perjanjian itu. Surat tersebut menyebutkan bahwa hubungan Uni Eropa dan Israel harus didasarkan pada penghormatan terhadap hak asasi manusia.
Uni Eropa baru sekarang ini memutuskan untuk menindaklanjuti permintaan tersebut.
Menurut Albares, kini semakin banyak negara yang “siap” dan mulai sejalan dengan posisi Spanyol.
Baca Juga: Israel Tingkatkan Operasi Darat di Gaza dan Longgarkan Blokade di Tengah Krisis Kemanusiaan
“Kita melihat tindakan sengaja dari Israel untuk menghambat bantuan kemanusiaan, dan secara langsung menyebabkan kelaparan,” tegasnya.
Ia menggambarkan situasi di Gaza sebagai “tak tertahankan, tak manusiawi, dan tak bisa dibiarkan,” serta mendesak Uni Eropa agar melakukan “segala hal yang mungkin” untuk segera menghentikan penderitaan itu.
“Jika warga Gaza tidak dibunuh oleh bom, mereka akan mati kelaparan atau karena tidak mendapat layanan kesehatan. Kita tak bisa menoleransi ini walau semenit pun," katanya.
Baca Juga: PBB Serukan Peningkatan Pasokan Usai 5 Truk Bantuan Diizinkan Masuk ke Gaza
Albares mengatakan dia mengetahui Israel tengah menyiapkan sistem baru untuk distribusi bantuan kemanusiaan.
“Meski rinciannya belum jelas, sistem ini tampaknya tidak sesuai dengan prinsip kemanusiaan seperti netralitas, ketidakberpihakan, dan independensi, serta tidak memungkinkan distribusi tanpa syarat kepada seluruh warga yang membutuhkan,” katanya menambahkan.
Masih di hari yang sama, Inggris mengumumkan akan menghentikan sementara perundingan dagang dengan Israel.
Baca Juga: PM Spanyol Desak Eurovision Larang Partisipasi Israel di Ajang Tersebut karena Konflik Gaza
Perdana Menteri Keir Starmer menyebut kondisi kemanusiaan di Gaza "tak dapat ditolerir.” ***