DECEMBER 9, 2022
Puisi

Puisi Esai Denny JA Menyambut Waisak: Bunga Meditasi untuk Tina Turner

image
(OrbitIndonesia/kiriman)

Beberapa musim kemudian,
di Los Angeles yang gaduh dan menyala,
kau bertemu Valerie Bishop—
bukan penyelamat,
hanya seorang perempuan
yang membawa mantra
dalam suara selembut fajar:
Nam Myoho Renge Kyo.

Kau tak mengerti artinya,
tapi saat pertama kali melafalkannya,
mantra itu seperti embun
yang jatuh tepat di luka terdalam.

Kau ulang perlahan,
seperti anak kecil
yang mengeja harapan
dengan lidah gemetar.

Malam demi malam,
lafal itu mengubah:
air matamu jadi bening suci,
luka jadi jendela,
dan racun jadi amrita—
obat para dewa.

-000-

Suaramu, dulu menggelegar,
kini menjadi doa.
Setiap nada—akar teratai,
setiap gerak—getar batin.

Kau tak lagi menghancurkan langit.
Kau tenun kembali luka
dengan benang suara dan diam.
Menjadi sungai
yang memeluk batu
dan menyulap gesekan
menjadi nyanyian jiwa.

Hingga pada tahun
yang menjanjikan kelahiran baru:
1976.
Kau tinggalkan badai,
bukan dengan amarah,
tapi keheningan
yang lebih nyaring
dari teriakan.

Hanya satu koper.
Uang dua puluh sen.
Dan sebuah mantra
yang kau peluk
seperti janin dalam dada:
Nam Myoho Renge Kyo.

Itu konser barumu.
Panggung batin
tanpa sorotan,
hanya kesadaran.

Halaman:

Berita Terkait