Greg Barton. Biografi Gus Dur. Penerjemah: Lie Hua. Penerbit: IRCISOD. Tebal: 516 hlm.

ORBITINDONESIA.COM - Abdurrahman Wahid, atau lebih populer dengan sebutan Gus Dur, merupakan tokoh panutan yang sangat dihormati oleh banyak kalangan karena pengabdiannya kepada masyarakat, demokrasi, dan Islam toleran.

Sosok Gus Dur penuh teka-teki dan kontroversial sehingga pemikiran dan tindakannya sering disalahpahami oleh banyak kalangan. Dia dipuji oleh banyak kalangan, namun juga dicela oleh mereka yang tak mampu memahami jalan pikiran dan sikapnya.

Baca Juga: Yenny Wahid Hargai Presiden Prabowo yang Singgung Usulan Gus Dur Jadi Pahlawan Nasional

Akan tetapi, penulis buku ini, Greg Barton, berhasil memotret dan menampilkan pemahaman yang utuh dan komprehensif tentang sosok Gus Dur kepada pembaca. Buku Barton ini dikabarkan jadi best seller, mungkin karena popularitas Gus Dur.

“Gus Dur adalah satu-satunya tokoh yang selalu berdiri dan membela hak-hak etnis Tionghoa di Indonesia yang kerap mendapat perlakuan diskriminatif. Kini, sudah tidak ada Gus Dur di sisi kita. Meski semikian, ide-ide besar Gus Dur tidak boleh ikut mati," kata Mustofa Liem Ph.D, Dewan Penasihat Jaringan Tinghoa untuk Kesetaraan.

"Sikap terbuka dan demokratis yang didukung oleh keberanian iman dan intelektualitas itulah yang menempatkan Gus Dur sebagai sang Damai, Man of Peace," kata Neles Tebay, Ketua Sekolah Tinggi Filsafat dan Teologi Fajar Timur, Abepura.

Baca Juga: Neng Eem Marhamah Zulfa PKB: Gagas Libur Imlek, Gus Dur Layak Jadi Pahlawan Nasional

"Bagi saya, Gus Dur mewujudkan Islam yang percaya diri, positif, terbuka, dan ramah. Yang dirintis Gus Dur akan berjalan terus. Nevertheless, Gus, we will miss you. Resquiescat in peace," tulis Franz Magnis-Suseno, Rohaniawan dan Guru Besar Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara.

Penulis buku ini, Greg Barton adalah akademisi Australia dan penulis yang dikenal sebagai penulis authorized biography Abdurrahman Wahid (Gus Dur), berjudul "Biografi Gus Dur: The Authorized Biography of Abdurrahman Wahid".

Buku ini diterbitkan pertama kali pada tahun 2002 dan telah menjadi rujukan penting dalam memahami kehidupan dan pemikiran Gus Dur.

Baca Juga: Presiden Prabowo Subianto Teladani Keberanian Gus Dur yang Lindungi Kelompok Minoritas

Dalam buku tersebut, Barton menggambarkan Gus Dur sebagai tokoh kunci dalam reformasi demokrasi Indonesia dan perannya dalam mempromosikan pluralisme dan hak asasi manusia.