DECEMBER 9, 2022
Kolom

Pandangan Masyarakat Timur Tengah Terhadap Kebijakan Donald Trump di Timur Tengah

image
Presiden AS Donald Trump (Foto: Xinhua)

Pernyataan Trump yang tidak bertanggung jawab terkait masalah Palestina telah menyebabkan penurunan signifikan dalam stabilitas regional, kata Saad, seraya menyebut bahwa AS telah menjadi bagian dari masalah tersebut, bukan bagian dari solusi. Di bawah pemerintahan Trump, AS telah kehilangan seluruh kredibilitasnya, imbuhnya.

Intimidasi dan Pemerasan

Sejak menjabat untuk masa jabatan kedua, Trump telah menerapkan "tekanan maksimum" terhadap Iran dengan mengintensifkan sanksi ekonomi dan mengancam serangan militer untuk memaksa Iran menerima kesepakatan nuklir dengan AS.

Baca Juga: 90 Persen Penduduk Kekurangan Pangan, Palestina Desak PBB Tetapkan Jalur Gaza sebagai Zona Kelaparan

Di Yaman, AS meluncurkan serangan udara besar-besaran terhadap Houthi. Hingga saat ini, AS belum mencapai tujuannya untuk mengembalikan "kebebasan pelayaran di sepanjang Laut Merah" dan malah menyebabkan putaran baru penderitaan berat bagi rakyat Yaman.

"Kami menghibur diri dengan berpikir 'Ini tidak seburuk Gaza,'" kata Manal Qaed Alwesabi, seorang jurnalis Yaman yang berbasis di kota pelabuhan Hodeidah, yang sering menjadi target serangan udara AS.

Steven Wright, selaku lektor kepala bidang hubungan internasional di Universitas Hamad Bin Khalifa Qatar, mengatakan kebijakan pemerintahan Trump terhadap Iran, Yaman, dan Gaza semuanya menimbulkan kekhawatiran bagi negara-negara Teluk.

Baca Juga: Inggris Pada Sidang ICJ Wajibkan Israel Cabut Blokade Atas Bantuan Kemanusiaan untuk Gaza

Baru-baru ini, presiden AS menuntut agar kapal militer dan komersial AS dapat melewati Terusan Suez "secara gratis." Trump merangkai usulan itu sebagai "kontribusi" Mesir bagi upaya AS untuk memerangi serangan Houthi terhadap pelayaran di Laut Merah, yang telah sangat memengaruhi pendapatan Terusan Suez.

"Saya tidak tahu atas dasar apa Presiden Trump menuntut agar kapal-kapal AS ... diizinkan melewati Terusan Suez dengan gratis," kata Mostafa Bakry, anggota parlemen Mesir, kepada Al-Araby Al-Jadeed TV.

"Menurut saya, hanya ada satu alasan, yaitu kebijakan intimidasi AS dan upaya untuk memeras negara-negara berdaulat. Ini adalah tindakan pencurian terbuka dan pemaksaan upeti kepada negara merdeka, yang merupakan anggota PBB," imbuhnya.

Baca Juga: Kapal Sipil Pembawa Bantuan ke Gaza Diserang Drone di Perairan Internasional Dekat Pulau Malta

Sejumlah analis juga mengkritik ancaman terbaru pemerintahan Trump untuk mencaplok wilayah milik negara lain dan penerapan tarif yang komprehensif terhadap para mitra dagang.

Halaman:
Sumber: Xinhua

Berita Terkait